SUMENEP, lingkarjatim.com – Pelaksanaan Pilkades Desa Juruan Laok, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep berakhir rusuh dan terpaksa dihentikan. Setelah sekelompok orang masuk ke tempat pemungutan suara, kemudian merusak bilik, kotak dan surat suara, Kamis (7/11/2019).
Tak hanya merusak, massa juga memukul Ketua Panitia Pilkades Hartono, merobek bajunya, merampas hape dan kopiahnya.
Hartono mengidentifikasi para pelaku adalah para pendukung calon kades yang tak lulus seleksi administratif.
“Massa dari salah satu calon yang tidak lolos. Bisa dilihat sendiri apa saja yang rusak. Kejadian ini akan kami laporkan ke Pemerintah Daerah,” kata Hartono.
Sebelum meruaak, orang-orang itu masuk dan mendesak pemungutan suara di hentikan. Namun Hartono menolak, setelah itu massa langsung bertindak brutal.
“Kejadiannya sekitar jam 10.00 WIB. Saya datang menanyakan ada apa, dan saya sampaikan tidak ada perintah menghentikan Pilkades lalu mereka merangsek masuk,” tutur dia.
Kapolres Sumenep AKBP Muslimin yang datang ke lokasi menyatakan masih akan menyelidiki kejadian itu, guna memastikan ada tidaknya unsur pidana.
“Ini tidak bisa diteruskan untuk sementara dihentikan. Kedepan kita tentu harus merapatkan kembali dengan Pemerintah Daerah,” ucap dia.
Untuk motifnya, Muslimin belum dapat memastikan karena penyelidikan masih berlangsung. Namun dia ingin Sumenep damai dan kejadian serupa tidak terulang.
“Sekarang yang menjadi perhatian utama pihak kepolisiam termasuk TNI ialah menjaga kondusifitas wilayah pasca kerusuhan yang terjadi,” ungkap Muslimin.
Kamis, 7 November 2019, Kabupaten Sumenep menggelar pemilihan kepala desa di 226 desa. Sejak jauh hari, Polres Sumenel telah memasukkan Kecamatan Batuputih ke dalam daerah rawan pilkades, juga Kecamatan Lenteng dan Bluto.
Kapolres Muslimin memastikan pasca perusakan, kondisi Desa Juruan Laok telah kondusif. Ratusan polisi di BKO ke desa ini. (M.Aldo)