Pj Bupati Bangkalan saat sedang patroli kapal nelayan yang menggunakan jaring trawl (Foto : Istimewa)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Berawal dari laporan para nelayan dari Desa Lajing dan Desa Tengket, Kecamatan Arosbaya terkait dengan maraknya nelayan yang menggunakan jaring Trawl, Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Ariel M Edie dua hari melakukan operasi di tengah laut.
Arief menjelaskan sejak tanggal 24 Desember 2023 kemarin, dirinya mendapatkan laporan dari nelayan terkait maraknya nelayan lain menggunakan jaring trawl.
“Mereka berkeluh kesah dengan adanya kapal yang menggunakan mini trawl, atau jaring trawl,” Ucap Arief sarapan akrabnya setelah melakukan operasi, Kamis (28/12/23).
Mendengar laporan dari para nelayan, pihaknya memberikan arahan untuk melaporkan kepada keamanan laut terpadu yang ada di kecamatan setempat, agar para nelayan tidak bertindak anarkis, dan tidak bertindak semaunya sendiri.
“Mereka minta pemda untuk lebih aktif lagi, nah sedangkan pemda kan tidak punya kewenangan lagi karena sudah ditarik ke pusat, kami hanya bisa menghimbau saja,” Kata Arief.
Namun ternyata tanggal 25 pihaknya di undang lagi ke Arosbaya, dan di kecamatan setempat sudah berkumpul kurang lebih 50 orang nelayan, mereka minta ketegasan dari pemda terkait dengan maraknya trawl.
“Mereka lapor lagi, intinya mereka ingin patroli mandiri, nah pada malam itu kami larang. Kami bilang jangan, jangan saling berebut dan jangan saling konflik. Akhirnya disepakati dimalam itu akhirnya kami dengan pak Danlanal pulang dulu, berjanji paginya melaut bersama,” Ucap Arief.
Khawatir hal yang tidak di inginkan terjadi, akhirnya pagi tanggal 26 pihaknya melakukan operasi bersama Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) menggunakan tiga kapal.
“Ternyata sampai jam 3 sore tidak ketemu, karena tidak ketemu kami pulang dan tenangkan warga kembali agar tidak bertindak sendiri kalau ada yang melihat segera laporkan ke pos pantau,” Lanjut Arief.
Sebagai tindaklanjut akhirnya Arief beserta Lanal merencanakan operasi senyap menggunakan kapal milik PT. Adiluhung, karena khawatir para nelayan saling bertemu di tengah laut yang mengakibatkan konflik di tengah laut.
“Alhamdulillah tadi bertemu dengan nelayan yang menggunakan jaring trawl dari daerah Lamongan, kami tarik mereka dan wawancarai mereka, mereka mengaku ‘kami mencari uang pak’. ya aku tahu, tapi jangan pakai trawl, karena itu merugikan nelayan lain, apapun itu kami menghargai nelayan yang berjuang untuk mencari nafkah, tapi jangan melanggar ketentuan,” Tegasnya menirukan saat dirinya menginterogasi nelayan yang menggunakan jaring trawl.
Namun meskipun sudah ketemu dengan nelayan yang menggunakan jaring trawl, pihaknya hanya memberikan edukasi agar tidak lagi melakukan hal serupa.
“Tadi kita catat, karena kami bukan penegak hukum dilaut, pak Danlanal juga bukan tim yang untuk operasi terkait dengan kelengkapan tadi, kita tarik kita data, izinnya kita minta alamatnya kita data orangnya kita berikan pengertian,” Ujarnya.