SUMENEP, Lingkarjatim.com – Sebanyak 226 desa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur akan melaksanakan pemilihan kepala desa serentak bulan November 2019 mendatang. Pilkades serentak dijadwalkan Kamis 7 November untuk wilayah daratan, dan sepekan berikutnya untuk wilayah kepulauan.
Saat ini, sejumlah panitia pemilihan kepala desa sudah melaksanakan berbagai tahapan, mulai penyaringan hingga penjaringan bakal calon. Bahkan, sejumlah desa sudah melaksanakan penetapan calon kades.
Namun, sejumlah desa belum bisa melaksanakan penetapan calon, hal itu berlaku untuk desa yang memiliki pendaftar lebih dari lima orang.
Pendaftar yang melibihi dari lima orang harus diseleksi, mulai dari pengalaman pemerintahan, tingkat pendidikan, dan usia. Selain itu, pendaftar juga harus mengikuti seleksi tambahan berupa ujian wawancara dan tes tulis.
Seleksi dan tes tambahan itu dilakukan karena sesuai aturan yang ada, Peraturan Bupati (Perbub) Sumenep nomor 54 tahun 2019, calon kepala desa tidak boleh melebihi dari lima orang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Moh. Ramli mengatakan, ujian wawancara dan tulis akan dilaksanakan tanggal 2 Oktober 2019 mendatang. Kata dia, tes akan dilakukan oleh pihak ketiga yang independen. “Dari Universitas Merdeka, Malang,” kata Ramli, Kamis (29/09).
Kata Ramli, sesuai data DPMD saat ini, tes yang akan dilaksanakan di Gedung Korpri Sumenep itu akan diikuti 300 peserta dari 41 desa, baik daratan maupun kepulauan.
Ramli memastikan, pihak ketiga akan bersifat independen dalam pelaksanaan tes tersebut.
“Pengawasan kita serahkan ke pihak ke tiga, bagaimana secara tekhnis pelaksanaannya, yang penting target kami agar dilaksanakan secara benar-benar independen, tidak ada keberpihakan,” tegasnya.
Dengan soal yang sama, dalam waktu yang sama, ditempat yang sama kepasa semua peserta. “Kami tim kabupaten hanya memfasilitasi tempat, nilai tidak mampir kepada tim kabupaten, dari pihak ketiga langsung pada panitia,” jelasnya.
Bahkan kata dia, untuk memastikan independensi sala satu universitas terkemuka di Malang itu, nilai akan langsung diserahkan pada panitia pilkades hari itu juga.
“Dan di hari itu juga nilainya bisa diserahkan langsung dari pihak ke tiga kepada panitia,” kata dia. (Abdus Salam)