SUMENEP–Lingkarjatim.com, Ratusan masyarakat Desa Juruan Laok, Kecamatan Bautuputih, Sumenep, Jawa Timur mengepung tiga instansi di Pemkab Setempat. Mereka memprotes kebijakan atas tidak lolosnya Noer Marhenny sebagai calon kepala desa di desa teraebut.
Berjalan dari area taman adipura, mereka menuju kantor Pemkab Sumenep. Setelah berorasi, massa melanjutkan aksinya ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Suemenep.
Pantauan media ini, massa membawa poster bertuliskan “Kami rakyat jelata yang siap berdemokrasi dengan beberapa persyaratan dan pengalaman kerja dipemerintahan pada ajang : Pilkades Juruan Laok Kecamatan Batuputih”. Mereka juga membawa poster bertuliskan “Hidup atau mati kami akan lawan kebijakan pemerintah”.
Saat ini, perwakilan massa melakukan audensi dengan pimpinan DPRD Sumenep. Informasi yang didapatkan media ini, mereka memprotes perihal pengalaman kerja pada Perbup 54/2019 tentang Pilkades.
Mereka memprotes perihal persyaratan pengalaman dibidang pemerintahan yang dianggap tidak jelas. Kata mereka, Noer Marhenny memiliki pengelaman kerja sebagai honorer dengan bukti Surat Keputusan Menteri PUPR.
“Pengalaman pemerintahan ini dipertegas. Wong bakal calon Noer Mahenny pernah bekerja di Kementerian PUPR sebagai honorer. Tapi, nilainya nol. Ini kan sangat aneh,” kata Edy Junaidi, Korlap Aksi.
Sampai berita ini dinaikkan, perwakilan massa aksi masih melakukan audensi bersama pimpinan DPRD dan Kepala DPMD Sumenep, Moh. Ramli di Kantor DPRD Sumemep. (Abdus Salam)