Sosok Saifuddin Ibrahim:
Temperamental
Saifuddin Ibrahim atau Abraham Moses pernah terjerat kasus penodaan agama pada 2017.
Kala itu ia ditangkap jajaran Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri di Tangerang, Banten, usai menyebarkan kebencian yang menyudutkan agama tertentu.
Dalam kasus itu PN Tangerang memvonisnya 4 tahun penjara dan denda Rp 50 juta.
Saat diwawancara kumparan tahun 2017, salah seorang rekan Saifuddin, Tony Rosyid, mengatakan Saifuddin merupakan pria asal Bima, NTB.
Dia memiliki istri pertama yang sudah meninggal dunia, berasal dari daerah yang sama dengan Tony, yakni Rembang, Jawa Tengah.
Saifuddin memiliki 3 anak dari istri pertama.
Si sulung sudah menikah, sedangkan 2 lainnya dibiayai oleh pria pendiri Komunitas Tangan Di Atas (TDA), Haji Alay, untuk bersekolah di Solo.
Saifuddin terkenal terkenal dengan sikap temperamentalnya.
“Dia memang kurang menjaga tata krama pergaulan, terutama ada dendam dengan Islam sebagai agama masa lalunya sehingga dia ungkapkan dengan ngawur tanpa dia kontrol,” kata Tony pada Kamis, 7 Desember 2017.
Menurut Tony, Saifuddin mengaku pernah menjadi guru di yayasan pendidikan Islam Al-Zaytun dan Muhammadiyah Sawangan, Depok.
Maka tak heran jika kemampuan bahasa Arabnya cukup bagus. Dia kemudian berpindah agama dari Islam ke Kristen.
“Saya kenal beliau sekitar 5 tahun yang lalu dan kondisinya sudah temperamen begitu. Dia sering salah mengutip ayat Al-Quran, pernah mengaku sebagai kiai, membicarakan pernikahan poligami Nabi, tapi itu kacau semua,” kata Tony.
Menurut Tony, Saifuddin atau Abraham kerap emosional hingga pernah bertengkar fisik dengan peserta diskusi.
Bahkan Saifuddin pernah diusir dari diskusi karena tindakannya tersebut.
“Waktu debat di Cawang, dia pernah saya usir karena debatnya ngaco dan keluar dari tema. Dia memang sangat temperamental, baik saat bertemu langsung maupun tidak langsung,” ujar Tony.
(Montt/Kumparan)