SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang memastikan membiayai seluruh proses pengobatan M. Fahri bocah tanpa anus di Dusun Kebun, Desa Batorasang, Kecamatan Tambelangan. Tak tanggung-tanggung putra pasangan Huseiri (52) dan almarhum Halimatus Sakdiyah (33) tersebut dipastikan akan mendapatkan bantuan sosial untuk meringankan beban kebutuhan setiap harinya, pasalnya keluarga tersebut masuk kategori miskin.
“Setelah melihat kondisi anak Fahri dan kehidupan keluarganya, kami langsung memerintahkan dinas terkait untuk memproses semua kebutuhan medisnya,” kata Bupati Sampang H. Slamet Junaidi didampingi Kapolres Sampang AKBP Didit BWS. Rabu (06/05/20).
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit di daerah Surabaya untuk melakukan tindakan medis, terlebih saat ini M. Fahri diketahui sudah melakukan proses medis berupa operasi tahap pertama, dengan harapan bocah laki-laki tersebut dapat menjalani kehidupan dengan normal.
“Tentunya pemerintah hadir untuk memberikan hak kesehatan yang sama dengan masyarakat lainnya,” tambahnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menjanjikan keluarga M. Fahri juga mendapatkan bantuan sosial dan tempat tinggal yang layak, hal tersebut setelah kader partai NasDem tersebut melihat kondisi rumah keluarga penderita tersebut dengan kondisi tidak layak huni.
“Untuk kepala desa setempat tadi sudah diinstruksikan untuk berkoordinasi dengan dinas terkait untuk proses pendataan bantuan, termasuk BLT dari Dana Desa,” imbuhnya.
“Karena BLT Dana Desa ini hanya berjalan tiga bulan, maka selanjutnya akan dialihkan kepada BPNT,” tegasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pihaknya bersama Forkopimda dan OPD dilingkungan Pemkab Sampang beberapa hari terakhir turun langsung ke berbagai lapisan masyarakat untuk menjaga komunikasi dalam upaya meminimalisir sebaran virus corona atau covid-19 di Kabupaten Sampang. Termasuk proses pendataan penerimaan bantuan sosial yang saat ini dalam proses.
“Sengaja kami turun langsung ke masyarakat untuk melihat secara utuh, apakah bantuan dari pemerintah sudah tepat sasaran atau sebaliknya, jangan sampai ada tumpang tindih bantuan, masih banyak warga kami yang juga membutuhkan,” jelasnya. (Abdul Wahed)