BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Setelah curhat ke anggota DPR dari PKB, Syafiudin Asmoro, rupanya belum membuat hidup masyarakat Dusun Sekarbungoh tenang. Kini, giliran Bupati Bangkalan Abdul Latief yang mereka temui untuk mencurahkan kekhawatiran akan digusur oleh BPWS.
Kepada adik almarhum KH Fuad Amin itu, Warga Sekarbungoh curhat terkait pembebasan lahan yang dilakukan Badan Pengelolaan Wilayah Suramadu (BPWS) yang dianggap dilakukan dengan intimidasi dan pemaksaan.
Tokoh masyarakat Sekarbungoh, Ibnu Abdillah menyampaikan, masyarakat bukan tidak setuju dengan pembangunan itu, akan tetapi tidak harus memaksa Masyarakat untuk pindah.
“Intinya Masyarakat Sekarbungoh tidak ingin dipindah, kalau mau dibangun silahkan dibangun, jadikan Desa kami Desa wisata sesuai sosialisasi BPWS,” Kata dia, Rabu (27,11).
Menurut Ibnu jMasyarakat Sekarbungoh ingin diberdayakan, di dusun yang masuk wilayah Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang itu, banyak potensi dan kekayaan alam yang bisa dimanfaatkan.
“Berdayakan kami dan libatkan kami dalam pembangunan itu kalau memang Pembangunan itu untuk rakyat, jangan usir kami dari tanah kami sendiri,” ucap dia.
Menanggapi aduan itu, Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron menyampaikan, tidak mengetahui terkait pembangunan itu, karena pihak BPWS belum pernah berkoordinasi atas rencana pembangunan wisata di pesisir selatan.
“Pihak BPWS tidak pernah menyampaikan adanya pembangunan yang akan menggusur rumah masyarakat Sekarbungoh,” ujar dia.
Namun Bupati berjanji akan mengundang pihak BPWS dan akan menyampaikan keluhan warga kepada BPWS atas dampak pembangunan Wisata pesisir itu.
“Nanti akan kami undang BPWS dan akan kami pertemukan dengan warga, agar permasalahan ini bisa segera menemukan jalan keluar,” kata dia.
Selain itu, orang nomor satu di Bangkalan itu juga akan mengirimkan surat kepada BPN Bangkalan untuk menghentikan pengukuran tanah masyarakat Sekarbungoh. (Moh Iksan)
