Salah satu mahasiswa STKIP PGRI Bangkalan saat melaksanakan kegiatan KKN Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia (Foto; Istimewa)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bangkalan sukses melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional.
Dalam program KKN Internasional pertama tersebut, STKIP Bangkalan memberangkatkan sebanyak 10 mahasiswa dan mahasiswi ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengabdi selama satu bulan.
Ketua STKIP PGRI Bangkalan Fajar Hidayatullah mengungkapkan, tujuan dilaksanakannya program KKN internasional itu adalah untuk menyiapkan mahasiswa agar menjadi masyarakat yang baik, yang siap berinteraksi dengan masyarakat secara global.
“Karena ini masih awal, mereka masih belajar di wilayah ASEAN saja. Namun ini harapan kami agar mereka terbiasa berinteraksi secara internasional,” ujarnya, Senin (04/03/2024).
Fajar menambahkan, walaupun dalam program tersebut sifatnya adalah pengabdian masyarakat,akan tetapi sebenarnya mereka lebih banyak belajar bagi dirinya sendiri.
Lebih lanjut, Fajar menjelaskan, karena program tersebut masih pertama, mahasiswa yang bisa diberangkatkan masih minim, karena masih dibatasi oleh pihak Malaysia. Mahasiswa yang diberangkatkan, kata dia, sudah melalui proses seleksi.
“Ini KKN internasional pertama di STKIP, ada 10 orang yang kami berangkatkan dan 10 orang itu ditempatkan di tempat yang berbeda-beda. Insyaallah Agustus nanti, kami berangkatkan mahasiswa lagi ke sana tapi dalam bentuk PPL,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa KKN Internasional STKIP Bangakalan, Ria merasa beruntung karena menjadi salah satu mahasiswa yang bisa merasakan dan melakukan pengabdian masyarakat di luar negeri.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur, karena sebenarnya saya memang ingin kuliah di luar negeri, dan dengan KKN internasional ini keinginan itu bisa terwujud, meskipun hanya sebentar,” katanya.
Dia menceritakan pengalamannya selama pengabdiannya di Malaysia. Menurutnya, hal yang paling berkesan adalah pada saat dia mengajar, dia mengatakan kondisi pembelajaran disana berbeda dengan di Indonesia.