BANGKALAN, lingkarjatim.com – Pulau Madura memiliki potensi wisata yang lengkap. Ada wisata religi, seperti Pasarean Syaikhona Kholil di Bangkalan, juga makam-makam Raja Sumeneo Asta Tinggi.
Banyak pula wisata alam khususnya pantai. Seperti pantai Sembilan dan Lon Malang di Sampang. Hingga pulau oksigen di Sumenep. Jika dikelola dengan baik, sangat mungkin Madura menjadi poros wisata di Era Society 5.0.
Kekeyaan potensi wisata di Madura ini terungkap dalam seminar yang digelar Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Kabinet Jokotole Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Selasa (12/11).
Acara yang dikonsep ‘meeting’ ini, dihadiri pejabat Dnas Pariwisata Jawa Timur, dan jajarang Polres serta Dinas Pariwisata se-Madura.
Presiden Mahasiswa BEM UTM, Jailani Muhtadhy, menyampaikan ke depan keberadaan BEM tidak boleh lagi terjebak dalam acara seremonial, sebab fungsi mahasiswa adalah pengawalan yang nyata, untuk mengurai berbagai persoalan, salah satunya dalam dunia wisata.
“Kalau hanya berkutat dengan event-event saja, Maka BEM bukan lagi sebagai Badan Ekskutif Mahasiswa melainkan Badan Event Mahasiswa. Jadi harus jelas berkontribusi dalam segi pengawalan berbasis persoalan yang terjadi dilingkunngan sekitar,” Ucap dia.
Sementara itu, Rektor UTM, Muh Syarif menjelaskan, potensi wisata di Madura sangat luar biasa ketimbang dengan Banyuwangi.
“Jika memang memliki cita cita untuk mengembangkan Madura. Maka harus dilalukukan secara fokus, UTM selalu siap menjadi fasilitator demi kemajuan Madura,” kata dia.
Syarif mengaku sudah sering menyampaikan ke Gubernur Jatim, bahwa Madura menjadi cluster tersendiri di daera Jawa Timur. Maka dari itu dirinya menginginkan sekali nanti tidak ada lagi visit setiap kabupaten tapi visit Madura.
“Kalau sudah visit Madura maka akan berkembang maju, kenapa kok mesti perkabupaten?. Kan setiap kabupaten bisa buat simbol simbol saja, contoh Bangkalan mungkin wisata religi, Sampang mungkin pantai, Sumenep Keris, Pamekasan Gerbang Salamnya,” ungkap dia. (Muhlis/advetorial)