GRESIK, Lingkarjatim.com – Tiap musim tanam padi tiba, hama tikus kerap menyusahkan petani di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Gresik. Berbagai cara telah dilakukan hingga cara yang ekstrim menggunakan jebakan listrik namun tetap tak mempan.
Tapi itu cerita lama. Kini para petani telah punya Strategi untuk membasmi hama tikus yang dinamai metode “Gobyokan”. Metode ini cukup sederhana dan aman, yakni menggunakan alat bernama _’emposan’.
Alat ini berbentuk corong dan diisi dengan belerang serta rumput yang dibakar, selanjutnya disemprotkan ke tanaman padi hingga lubang-lubang tempat tikus bersarang.
Metode ini telah di ujicoba dan berhasil membasmi tikus hingga ke sarangnya.
Mat Asroful, Kepala Desa Petiyintunggal, mengatakan, terkait hama tikus memang sangat meresahkan petani khususnya di Desa petiyintunggal.
Hampir tiga tahun hama tikus ini sudah menyerang pertanian yang ada di Desa petiyintunggal tapi belum kunjung dapat solusi. Sampai petani memasang jebakan tikus mengunakan listrik walau sangat berisiko tersetrum.
Metode gobyokan ini, kata Asroful, akan diperkuat dengan pendirian rumah burung hantu (rubuha) untuk menekan agar tikus tak berkembang biak dengan cepat. ” tinggal butuh kekompakan petani untuk mensukseskan program ini,” papar Kades yang juga alumni PMII ini.
Ia juga menerangkan, bahwa kegiatan ini bakal berjalan selama satu minggu ke depan. Hingga seluruh sawah telah di susuri secara merata.
“Kita gelar selama seminggu. Dan kita lakukan rutin tiap hari bersama masyarakat petani,” ujarnya Pada Selasa (25/02/2020)
Diketahui, hama tikus ini telah menyebar di wilayah pertanian di Kecamatan Dukun, hingga telah menyebabkan dua korban jiwa akibat tersengat listrik yang dipasang untuk membasmi hama ini. (M Khudhaifi)