Menkopolhukam saat memberikan orasi kebangsaan di gedung pertemuan UTM (Foto: UTM)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Republik Indonesia mengatakan sistem pemerintahan dengan sistem Demokrasi itu menyesatkan, hal itu di ucapkan saat orasi kebangsaan di acara Dies Natalis Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Jum’at (7/6/23).
Mahfud menjelaskan sistem Demokrasi akan cenderung berbahaya ketika masyarakatnya masih tergolong bodoh, karena menurutnya ketika memakai sistem demokrasi jalannya pemerintahan akan dipercayakan kepada Rakyat.
“Sistem pemerintahan demokrasi ini tidak baik, tetapi sistem demokrasi ini lebih baik dari pada sistem yang sama-sama buruk,” Ucapnya.
Menurutnya didalam demokrasi itu menyesatkan dan membahayakan kalau rakyatnya masih bodoh dan miskin, karena suara rakyat akan dengan mudah dibeli dengan uang sehingga demokrasinya cacat.
“Bukan wakil rakyat yang sebenarnya yang terpilih, tapi orang-orang yang mampu membeli suara rakyat yang terpilih, kalau tidak bisa dengan uang, teror, kalau tidak bisa teror, pemalsuan,” Tegasnya.
Tokoh kelahiran Kabupaten Sampang itu juga mengatakan bahwa demokrasi itu akan melahirkan narsistis, dan banyak orang yang mengatakan dirinya yang paling hebat bahkan muncul baleho baleho, ini pemimpin yang paling berprestasi, ini pemimpin yang mampu mengentaskan kemiskinan ditulis di spanduk dan di TV.
“Kejelekan kedua demokrasi pembohong, yang dipilih orang itu yang terkenal, yang populer. Padahal, untuk terkenal dan populer itu bisa membayar,” Pungkasnya. (Muhidin/Hasin)