Muhdlor membeberkan sejumlah program pemulihan ekonomi yang telah disiapkan, seperti pembangunann serta pemerataan infrastruktur. Betonisasi jalan akan terus dijalankan, dan semakin meluas ke berbagai wilayah. Hal itu semakin melengkapi lebih dari 25 ruas jalan yang tuntas dibetonisasi pada akhir tahun ini. Selain itu, ada alokasi untuk mempercepat pembangunan frontage road kawasann Waru-Buduran dan pengembangan flyover Aloha untuk mengurai kemacetan.
“Infrastruktur menjadi salah satu cara memulihkan ekonomi. Dengan infrastruktur yang baik, mobilitas orang dan barang semakin lancar. Selain itu, tentu saja dalam proses pengerjaannya juga menyerap lapangan kerja. Bahkan beberapa skema kita bikin cash for work, padat karya tunai, agar rakyat merasakan manfaat secara langsung dengan ikut bekerja di program pembangunan,” jelas Muhdlor.
Selain itu, kata Muhdlor APBD juga akan memberi alokasi khusus untuk pemulihan ekonomi berbasis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Digitalisasi UMKM akan menjadi fokus dengan membawa UMKM Sidoarjo semakin go digital serta terkoneksi dengan pasar nasional serta internasional.
“Untuk memperkuat ekonomi arus bawah, kita juga menyiapkan program Kartu Usaha Perempuan Mandiri atau KURMA, yaitu bantuan modal Rp5-50 juta untuk kaum perempuan, terutama yang menjadi korban PHK, perempuan kepala keluarga, dan dari keluarga kurang mampu. Kita akan fasilitasi mereka semua berwirausaha dengan modal dan pendampingan. Ini salah satu skema pemulihan ekonomi,” paparnya.