Nasional, Lingkarjatim.com – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan aparat melakukan upaya persuasif untuk membebaskan pilot Susi Air Philips Max Mehrtens yang disandera TPNPB-OPM di Nduga, Papua.
Mahfud menyebut keselamatan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu menjadi prioritas. Ia tak menutup opsi lain untuk membebaskan pilot tersebut.
“Kami persuasi agar bisa bebas dengan selamat damai tanpa kisruh, tanpa ribut, tapi kami tidak menutup opsi lain,” kata Mahfud usai rapat dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Rabu (15/2).
Mahfud tak menjelaskan opsi lain yang bisa dilakukan aparat dalam negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu pun menegaskan NKRI wilayah yang diakui hukum internasional tak bisa dinegosiasikan. Pihaknya akan memberantas setiap gerakan yang ingin mengambil NKRI.
“Tidak ada negosiasi soal itu, dan kami akan mempertahankan serta memberantas setiap gerakan yang ingin mengambil secuil pun dari NKRI,” ujarnya.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom sebelumnya merilis kondisi Pilot Pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY, Kapten Philips Max Mehrtens setelah sepekan disandera.
Dalam salah satu video, Philips menyampaikan pesan singkat bahwa dirinya disandera oleh kelompok bersenjata. Menurutnya, kelompok ini berjuang untuk kemerdekaan Papua.
“Kelompok Papua menangkap saya dan mereka berjuang untuk kemerdekaan Papua. Mereka minta agar militer Indonesia pulang dan jika tidak mereka tetap menahan saya dan keselamatan saya akan terancam,” kata Philips.
Sementara Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan tim negosiasi sudah bergerak untuk membebaskan pilot Susi Air Kapten Philips yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
“Sudah, tadi ini buktinya sudah mulai jalan, Pak Bupati, Pak DPR, kami berharap ini bisa melakukan komunikasi,” kata Mathius dalam rekaman video yang diterima, Selasa (14/2) malam.
Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Mahfud MD: Aparat Persuasif Bebaskan Pilot Susi Air di Papua”