SAMPANG, Lingkarjatim.com – Beberapa hari kemarin ramai dipemberitaan tentang adanya insiden pengeroyokan terhadap Maskur warga asal Dusun Glisgis II Desa Gunung Maddah Kecamatan/Kabupaten Sampang.
Insiden itu diduga pelakunya dari unsur anggota DPRD Sampang dan seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang menjabat sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Pangelen, Kecamatan Sampang. Juga ada tiga orang lainnya yang belum di ketahui identitasnya.
Akibat insiden itu Maskur harus menjalani perawatan di RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang pada Selasa (9/8/2022) karena mengalami patah di bagian tulang hidung akibat menerima bogem mentah di salah satu warung kopi Desa Panggung, Kecamatan Sampang.
Dugaan itu dibantah oleh Iwan Efendi Anggota Fraksi Partai Perjuangan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, katanya atas kejadian tersebut tidak ikut melakukan pemukulan sebagaimana informasi yang telah beredar. Bahkan dirinya merasa dirugikan atas dugaan tersebut.
Menurutnya, mustahil bila dirinya melakukan tindakan konyol tersebut. Sebab Iwan Efendi mengaku sadar bahwa dirinya adalah pejabat publik, sehingga tidak mungkin melakukan perbuatan yang merugikan reputasi.
Apalagi di Pileg 2024 mendatang Iwan efendi mengaku masih ada rencana untuk kembali mencalonkan diri, dan Maskur (korban) rencananya akan mau dijadikan tim suksesnya, tetapi rencana itu luntur karena Iwan risih terhadap perlakuan Maskur. Risih lantaran Maskur sering bertamu ke rumahnya. Setiap menemuinya Iwan memberikan uang.
“Saya tidak mungkin seceroboh itu. Konyol banget kalau melakukan itu. Saya ini anggota dewan, jadi tidak mungkin melakukan tindakan yang merugikan reputasi saya,” ucapnya Rabu (10/8/2022) kemarin.
“Saya dan Maskur ini kenal baik, bahkan rencananya Maskur akan dijadikan tim sukses saya di Pileg 2024 nanti. Tapi Maskur tidak menghargai saya, apalagi saat itu rekan saya memberi uang Rp 50.000, mungkin karena kurang oleh Maskur difoto kemudian dikirim ke saya, itu kan kurang ajar,” imbuh Iwan sambil menunjukan bukti chat whatsappnya kepada awak media.
Perihal empat orang lainnya yang ada di tempat kejadian perkara, Iwan mengaku kenal, bahkan diakui bahwa mereka adalah rekanannya. Akan tetapi terkait pemukulan dirinya mengakui tidak terlibat dan tidak mengatahui.
Ditegaskan bahwa dirinya tidak melakukan pemukulan samasekali sebagaimana informasi yang beredar. Ia ada di TKP pas waktu ada kejadian. Adapun terkait empat orang itu Iwan tidak bisa menjelaskan secara detail, hanya saja dirinya turun ke lapangan untuk memediasi, khawatir kondisinya tidak terkendali.
“Waktu pemukulan itu saya memang ada di TKP, dan kejadian pemukulan Maskur itu sangat singkat. Saya dan orang lainnya memang beda mobil, jadi siapa saja tidak hafal. Yang jelas saya tidak memukul Maskur,” akunya.
Kendati demikian, Iwan menginginkan agar insiden itu diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, karena sudah melapor ke Polres Sampang dirinya akan mematuhi proses hukum yang berjelan.
“Terkait pelaporan ke Polres Sampang kami akan tetap mematuhi,” tambahkan.