Menu

Mode Gelap

HUKUM & KRIMINAL · 15 Feb 2024 18:11 WIB ·

Anggota DPRD Jatim Laporkan Oknum Kades ke Bawaslu, Ternyata Ini Penyebabnya


Anggota DPRD Jatim Laporkan Oknum Kades ke Bawaslu, Ternyata Ini Penyebabnya Perbesar

Calon legislatif saat melaporkan kecurangan pemilu ke Bawaslu Bangkalan (Foto : Dok LJ)

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Proses pencoblosan dan penghitungan surat suara di salah satu desa, tetapnya di Desa, Bator, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, diduga ada kecurangan. Hal itu, diikuti dengan intimidasi disertai ancaman secara verbal yang diterima belasan orang saat menjadi saksi salah satu calon legislatif provinsi Jawa Timur.

Ada sebanyak dua belas orang saksi yang didampingi oleh Mathur Khusairi selaku calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, melaporkan kejadian tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangkalan.

“Proses pencoblosan ini awalnya berlangsung sangat baik, KPPS menerima kehadiran saksi. Tapi, ditengah jalan berubah pasca ada oknum kepala desa,” Kata Mathur usai menyerahkan laporan di kantor Bawaslu Bangkalan, Kamis (15/2/2024).

Mathur sapaan akrabnya mengatakan, awalnya pemilu berjalan lancar, namun saat ada orang yang mengaku kepala desa datang memberikan intimidasi kepada saksi yang ditempatkan di TPS desa tersebut, tiba-tiba kondisi berubah seketika.

“Ada orang yang mengaku kepala desa sekitar jam sebelas, jam dua belas dalam proses pencoblosan, yang nadanya ini, bertanya nya nada kasar, ekemmah saksesnah derih Mathur (Mana saksi dari Mathur, red), setelah saksi saya mengaku, saya saksinya, Ben jek rok-norok derih Mathur, norok aturan sebedeh edinnak (Kamu jangan ikut-ikut dari Mathur, ikut aturan disini, red), bilang ke Mathur saya tangtang carok,” Ucap Mathur.

Bahkan kata Mathur menyebut di TPS-TPS yang ada di desa Bator tidak proses penghitungan, mulai dari Pilpres, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten, hal tersebut menurutnya atas perintah dari salah satu oknum kepala desa yang datang.

“Setelah meninggalkan KPPS, Klebun ini kemudian berpesan ‘adek bitongan, rekap kabbi (tidak ada penghitungan, rekap semua red)’,” Jelasnya.

Hal tersebut diketahui setelah Mathur menginterogasi satu persatu saksi yang ditempatkan di desa tersebut, ia menyakini di desa tersebut tidak menjalankan pemilu dengan prinsip-prinsip pemilu yang sesungguhnya.

“Saksi saya tadi pagi, saya introgasi satu persatu apa yang di alami di masing-masing TPS itu, dia mengatakan memang tidak ada penghitungan disemua TPS Desa Bator, maka saya meyakini bahwa di desa Bator tidak terjadi pemilu, dengan prinsip-prinsip pemilu,” Lanjut Mathur.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Upacara Hardikans, Disdik Sampang Mengajak Semua Elemen untuk Mewujudkan Mutu Pendidikan yang Lebih Baik

4 May 2024 - 13:29 WIB

Tarif Harga Dasar Air Tanah di Sampang Naik yang Awalnya 350 Sekarang 3000 Per Kubik, Ternyata Ini Penyebabnya

4 May 2024 - 07:24 WIB

Bermodal Kedekatan dengan Gus Halim Iskandar, Mas Umam Percaya Diri Akan Mendapatkan Rekom Calon Wabup Sidoarjo

3 May 2024 - 22:33 WIB

Mantan Bupati Probolinggo Kembali Tersandung Kasus, Kali Ini Diduga Menerima Gratifikasi dan Pencucian Uang

2 May 2024 - 18:00 WIB

7 Kali Berturut-turut Raih WTP dari BPK, Pj Bupati: Semoga Menjadi Motivasi

2 May 2024 - 17:56 WIB

Beda Keterangan Pj Bupati dan Plt Kepala Disdag Bangkalan, Pedagang Pasar Ancam Demo Besar-besaran

2 May 2024 - 15:04 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA