BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Masih ingat korban pemerkosan bergilir warga Kecamatan Kokop? Kasus yang menggemparkan itu semakin gempar. Sebab, korban tewas bunuh diri setelah minum cairan pembersih lantai. Kini, kasusnya menjadi perhatian anggota komisi E DPRD Jatim Mathur Husyairi.
Wakil rakyat madura itu mengatakan, kasus korban pemerkosaan bergilir berujung bunuh diri itu menjadi kado Ulang Tahun Polri yang ke-74. Kasus tersebut hadiah bagi Polres Bangkalan yang tiga hari sebelum kejadian sudah melaporkan kejadian tersebut.
“Astaghfirullah. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun.
Dirgahayu Polri ke 74 dihadiahi wafatnya korban pemerkosaan yang baru lapor ke Polres tiga hari lalu. Kami mohon Kapolres atensi pada kasus ini,” pinta mantan Aktivis Anti Korupsi tersebut.
Pria kelahiran Sambas itu mendesak Polres Bangkalan untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Mathur juga menekan Polres untuk menyelidiki penyebab wafatnya korban yang sempat menerima ancaman tersebut.
“Korban sempat mendapat ancaman via telfon saat didampingi oleh salah satu pendamping Pusat Pelayanan Terpadu (PPT),” paparnya.
Direktur LSM Cide’s itu juga meminta kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan untuk menyiapkan shelter atau rumah aman untuk korban pemerkosaan, pelecehan seksual dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Ini salah satu alasan saya selalu meminta Pemkab Bangkalan menyiapkan shelter (rumah aman) untuk korban pemerkosaan, pelecehan seksual dan KDRT,” kata Politisi PBB tersebut. (Adi)