SAMPANG, Lingkarjatim.com -Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, Abd Malik Amrullah angkat bicara soal pengadangan oleh warga yang dialami rombongan Komisi I DPRD Sampang.
Pengadangan terjadi ketika mereka hendak menyidak proyek rabat beton yang didanai Dana Desa (DD) di Desa Bancelok, Kecamatan Jrengik, Jumat (08/11) kemarin.
Menurut Malik Amrullah, rombongan legislatif berangkat ke Desa Bancelok untuk mengkroscek langsung atas laporan masyarakat soal indikasi penyimpangan Dana Desa dan honor Badan Permusyarawatan Desa (BPD) setempat.
“Informasi yang kami (DPMD, red) dapat sampai saat ini yaitu saat rombongan ingin menemui pihak pemerintah desa dan tidak diperbolehkan,” katanya. Sabtu (09/11).
Ia juga mengatakan bahwa Komisi I DPRD Kabupaten Sampang sudah melakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait atas laporan yang masuk, langkah turun langsung ke lokasi sebagai bentuk keseriusan dalam upaya memfasilitasi lapora tersebut.
“Sidak yang dilakukan untuk mengkroscek langsung, kalau memang ada yang tidak benar maka ada masalah dalam kebijakan pemerintahan desa setempat,” tambahnya.
“Soal realisasi DD sudah jelas tahapannya, maka jika antara pencairan dan realisasi tidak sesuai maka berimbas pada tahapan laporan pertanggungjawaban,” imbuhnya.
“Saat ini petugas dari DPMD sudah berada di lokasi untuk menggali informasi yang berkembang di masyarakat soal kejadian kemarin siang,” tukasnya.
Sebelumnya, Komisi I DPRD Kabupaten Sampang melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) realisasi program kegiatan yang bersumber dari Dana Desa (DD) di Desa Bancelok Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang, saat hendak sampai di lokasi, rombongan diadang oleh sejumlah warga.
Alhasil, rombongan harus menghabiskan beberapa waktu untuk memberikan penjelasan kepada sejumlah warga yang mengadang hingga diperkenankan untuk meneruskan perjalanan ke lokasi yang ditujunya, yakni Dusun Bencelok utara Desa Bancelok.
Sekretaris Komisi I DPRD Kabupaten Sampang, R. Aulia Rahman mengatakan bahwa akibat penghadangan tersebut sejumlah jadwal kunjungan terpaksa tidak dilanjutkan, namun demikian pihaknya mengaku sudah mengantongi sejumlah informasi untuk menindaklanjuti dalam proses pemanggilan dalam minggu ini.
“Sidak yang kami akan lakukan sebenarnya ada empat lokasi yang semuanya bersumber dari dana desa, namun kami hentikan di satu titik saja yakni proyek rabat beton, sedangkan MCK dan lainnya kami urungkan,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa setelah berada di lokasi bangunan ditemukan progres pembangunan yang berjalan lanban, bahkan hingga kini baru terbangun sekitar 60 persen, sedangkan pencairan sudah dilakukan 100 persen.
“Inikan aneh, makanya minggu ini, kami sudah menyiapkan pemanggilan terhadap Pj Kades, pendamping desa, bendahara desa dan pihak kecamatan,” tambahnya.
(Abdul Wahed)