Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Kepala Cabang BRI Bangkalan Arif Prabowo mengatakan bahwa hingga Juli 2023 kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang macet di kabupaten Bangkalan mencapai Rp. 61,3 Miliar atau sebesar 4,1 persen dari total keseluruhan kredit UMKM yang disalurkan Rp. 1.474,3 Milyar.
“Outstanding Pinjaman Juli : 1.474,3 Milyar
NPL Juli : 61,3 Milyar, % NPL : 4,1%,” ucapnya saat di konfirmasi Senin (14/08/23) lalu.
Walaupun masih terhitung wajar, Menurut Arif NPL atau kredit dengan potensi macet sebesar 4,1 persen yang terjadi di kabupaten Bangkalan tersebut sudah cenderung tinggi.
“Masih wajar, Tapi cenderung tinggi, Kalau di atas 5% termasuk tinggi,” ucapnya menjelaskan.
Tingginya kredit macet yang terjadi di kabupaten Bangkalan hingga saat ini menurutnya disebabkan oleh dampak dari pandemi covid 19 sehingga banyak usaha yang bangkrut atau gagal.
“Paling banyak sebabnya usaha jatuh karena covid,” tegasnya. Bahkan menurutnya angka itu sudah tertolong oleh kebijakan keringanan atau restrukturisasi kredit yang diberikan kepada kreditor yang usahanya macet karena terdampak covid 19.
“Kebijakan keringanan atau restruk ada, kalau tidak ada mungkin bisa lebih besar lagi kredit macetnya,” imbuhnya.
Bahkan saat ini, Arif Mengatakan bahwa BRI juga sedang menyediakan program pelunasan dengan keringanan bunga bagi nasabah yang macet.
“Saat ini juga sedang ada program pelunasan dengan keringanan bunga yg tertunggak untuk nasabah NPL mikro, tujuannya untuk meringankan beban nasabah dan agar nasabah NPL tergerak untuk segera melunasi hutangnya,” ucap Arif.