Dia menambahkan, umumnya pada periode pancaroba atau menjelang musim kemarau, kondisi cuaca terutama pada pagi hari didominasi dengan kondisi cuaca cerah.
Selain itu, juga didominasi tingkat perawanan yang sangat rendah. Hal itu dapat menyebabkan terjadinya suhu yang cukup panas dan terik pada siang hari.
“Kondisi ini kerap terjadi pada periode peralihan, di mana umumnya kondisi cuaca akan ditandai dengan cuaca cerah di pagi hari dan berawan di siang hari dengan potensi hujan yang disertai kilat/petir,” jelasnya.
Miming menjelaskan, hal itu dapat terjadi karena minimnya tutupan awan di wilayah Jakarta pada pagi hari, sehingga terjadi pemanasan radiasi matahari maksimal hingga di permukaan.
Miming menyebutkan, selain Jakarta, wilayah yang sedang pancaroba atau cuacanya cukup terik adalah Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
“Umumnya di wilayah Pulau Jawa-Bali hingga Nusa Tenggara kondisi cuaca cerah disertai suhu cukup terik pada siang hari,” kata Miming.
Miming menjelaskan, kondisi itu dapat terjadi hingga pertengahan Mei. Untuk itu, dia menghimbau kepada masyarakat agar tetap mewaspadai kondisi tersebut.
“Kondisi ini tetap harus diwaspadai selama periode mudik lebaran tahun ini, tapi secara umum kondisi tersebut dapat terjadi hingga pertengahan Mei,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)