SUMENEP, Lingkarjatim.com — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) mendemo Polres Sumenep, Senin (25/7). Mereka menuntut Korp Bhayangkara segera menyelesaikan sejumlah kasus yang hingga saat ini belum dituntaskan, alias mangkrak.
Koordinator Lapangan (Koorlap) aksi tersebut, Ardiyanta Alzi Chandra mengatakan, hadirnya Kepolres baru di jajaran Polres Sumenep harus menjadi harapan baru untuk menuntaskan kasus yang kini mangkrak. Ia menilai, Kapolres sebelumnya lamban dalam menangani sejumlah kasus di Sumenep.
Setidaknya, kata dia ada tiga kasus yang ditangani Polres Sumenep yang kini belum tuntas. Mulai dari dugaan korupsi Gedung Dinas Kesehatan, dugaan pencemaran baik, hingga dugaan korupsi pembangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT).
“Seperti kasus gedung Dinkes yang masih saling lempar, gedung KIHT dan pencemaran nama baik di kalangan mahasiswa Sumenep yang tidak kunjung selesai,” kata lelaki yang akrab disapa Ardi tersebut.
Ia mengungkapkan, Kapolres Sumenep, AKBP Edo Satya Sentriko yang baru menjabat beberapa waktu lalu menjadi harapan baru dalam menuntaskan kasus-kasus itu. Sejumlah kasus, kata dia tak kunjung selesai meski sudah beberapa kali berganti Kapolres Sumenep berganti.
“Dari ketiga kasus tersebut setiap pergantian Kapolres baru di Sumenep sudah beberapa tahun yang lalu tidak kunjung terselesaikan secara universal. Kami harap Kapolres yang baru ini komitmen menyelesaikan kasus-kasus itu,” ungkapnya.