BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sebanyak 133 sekolah SMA di Kabupaten Bangkalan tercancam gagal mendapatkan dana bantuan Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Pasalnya, hingga saat ini masih ada tiga sekolah yang belum menyetor berkas pengajuan. Padahal, Pemprov Jatim memberikan deadline sampai tanggal 6 September 2019.
Tiga sekolah yang belum menyetorkan berkas tersebut adalah SMA Nahdlatul Atfal, SMA Darus Subad dan SMA Darul Hadist.
Kepala Dinas pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Bangkalan Sunarto menyampaikan, jika tiga sekolah tersebut tidak menyetorkan berkas, maka seluruh sekolah se-Kabupaten Bangkalan tidak akan mendapatkan dana BPOPP tersebut.
“Ini resiko. Makanya kebersamaan semua kepala sekolah itu harus solid,” ujarnya saat dikonfirmasi, kemarin Jumat (06/09).
Ia mengaku, jika sampai hari Senin depan ketiga sekolah itu masih tidak menyetorkan berkas, maka pihaknya akan memanggil kepala sekolah dari tiga sekolah tersebut untuk diminta membuat surat pernyataan menolak.
“Kalau tidak seperti itu kasian sekolah yang lain. Biar semuanya clear dan yang mengajukan bisa mendapatkan dana itu,” katanya.
Selain itu, Sunarto juga menyampaikan, dari jumlah 133 sekolah di Bangkalan, ada satu sekolah yang sudah menyatakan menolak dana BPOPP tersebut, yaitu SMK An-Najah.
“Di surat pernyataannya, alasannya karena jumlah keseluruhan siswanya hanya 21, itu pun kelas sepuluhnya tidak ada dan kepala sekolahnya sudah akan menutup sekolahnya,” pungkasnya.
Diketahui, dana BPOPP untuk Kabupaten Bangkalan sebesar Rp. 15,8 miliar untuk enam bulan, mulai bulan Juli hingga Desember 2019. (Muhammad Iksan)