Banyaknya jalan rusak di kabupaten Bangkalan yang sudah menahun dan tidak kunjung diperbaiki mendapat berbagai respon dari masyarakat. Beberapa waktu lalu jalan akses ke tempat wisata makam mbah Cholil Desa Martajasah Bangkalan sempat di tanami pohon pisang oleh masyarakat setempat, mereka kecewa lantaran jalan tersebut rusak parah dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah (Pemda) Bangkalan.
Kali ini respon berbeda muncul dari masyarakat kecamatan Geger Bangkalan. Mereka terpaksa memperbaiki jalan akses dari kecamatan Geger menuju Kecamatan Arosbaya Bangkalan yang mengalami rusak parah secara swadaya.
“Jalan tidak kunjung diperbaiki, tiap hari pengendara berjatuhan, dan aktivitas masyarakat terganggu,” ucap Abdus Somad salah satu warga Geger dengan nada emosi, Jumat (24/05/24).
Dengan kondisi seperti itu, Abdus Somad mengaku tidak bisa sabar untuk menunggu pemerintah yang hingga saat ini belum ada kejelasan.
“Didiemin tidak juga dikerjakan, ya sudah saya kerjakan aja pake uang pribadi,” tuturnya singkat.
Saat ini pekerjaan perbaikan jalan rusak yang dilakukan secara swadaya sudah memasuki hari ke sepuluh.
“Pengerjaan sudah masuk desa campor,” ucapnya menyampaikan titik lokais perbaikan saat ini.
Dirinya mengaku enggan banyak berkomentar atau bahkan mengkritik pemerintah tanpa berbuat sesuatu yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Percuma mengkritik, kita bukan orang tipe banyak omong, kita tipe pekerja keras,” tegasnya mengatakan bahwa dirinya enggan untuk banyak mengkritik pemerintah tanpa berbuat apapun.
Pekerjaan perbaikan jalan kali ini termasuk unik, karena tanpa meminta sumbangan kepada siapapun, Abdus Somad secara pribadi menjadi donatur tunggal yang menyiapkan anggarannya namun pekerjaannya dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menggugah masyarakat lainnya agar berlomba-lomba untuk memperbaiki jalan yang rusak, sekaligus sebagai kritikan keras kepada pejabat pemerintah kabupaten Bangkalan yang hingga saat ini dinilai belum bisa memberikan yang terbaik buat rakyatnya. (Hasin)
