SURABAYA, Lingkarjatim.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), Kohar Hari Santoso, mengatakan sudah membuat surat himbauan untuk koordinasi dengan Dinkes kabupaten/kota untuk mensiagakan fasilitas pelayanan kesehatan selama 24 Jam, utamanya dijalur yang dilewati pemudik, serta membuka posko tastis yang dianggap ada kerawanan selama arus mudik.
“Ada sekitar 239 Posko Terpadu dan 867 Puskesmas dari 38 Kabupaten/kota di Jatim, ditiap tempat ada 3 tenaga medis, 1 dokter dan 2 perawat” Katanya kepada awak media di kantornya, Jumat (16/06/2017).
Selain itu, Kohar sapaan akrabnya, juga memberi perhatian serius terhadap pengemudi yang akan mengangkut pemudik, untuk menanggulangi kecelakaan sedini mungkin, maka akan dilakukan pemeriksaan kepada para pengemudi. Lanjut Kohar, pemeriksaan itu meliputi pemeriksaan alcohol, gula darah, fisik, tensi darah, buta warna dan visus serta narkoba.
“Kalau pengemudi kelihatan tidak fit, akan diganti” Ungkapnya.
Dia menambahkan kejadian kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat dalam jumlah maupun jenisnya dengan perkiraan angka kematian dari 5, 1 juta pada tahun 1990 menjadi 8,1 juta pada tahun 2020 atau meningkat 65% antara tahun 2000 dan 2020 . Dikatakan Kohar, Kalau merujuk data Riskesdes 2013 cidera di Indonesia sebesar 8,2%, terdapat peningkatan proporsi cidera akibat transportasi darat dari 25,9% tahun 2007 menjadi 47.7% tahun 2013.
“Itu cidera akibat transportasi motor sebesar 40,7% dan transportasi darat lainnya 7,1%” Imbuhnya
Ia memeberi tips kepada pemudik agar ketika diperjalanan bisa lancar, salah satunya yakni menjaga kebugaran, dilarangan menggunakan obat yang bisa menyebabkan kantuk, serta dia menganjurkan kepada pemudik agar istirahat selama 15 menit setelah melaksanakan perjalan 3-4 jam.
(sul/diq)