Salah satu guru SDN Tambegen yang mengadukan nasibnya ke Pj Bupati Bangkalan (foto: Muhidin)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sejumlah guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tambegan, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan mendatangi pendopo agung pasca prosesi pelantikan kepala sekolah, Rabu (20/23/23)
Malihah salah seorang guru yang datang ke pendopo menjelaskan, bahwa kedatangannya untuk mengadukan dugaan praktek pungli yang dilakukan oleh kepala sekolah (Kepsek) tempat dirinya mengajar. Hal tersebut dilakukan lantaran diduga kepala sekolahnya melakukan pemotongan gaji guru honorer selama satu tahun terakhir.
“Alhamdulillah bagian sukwan dan wali murid kesini sudah ditanggapi oleh pak pj Bupati, contoh masalah pemotongan gaji dan kepala sekolah di Tambegan ini sementara di handel bapak korwil Agus,” Jelas Malihah
Lanjut Malihah mengatakan, dirinya beserta sembilan orang guru lainnya menerima gaji yang tidak sesuai, dimana menurutnya kalau dilihat dari laporan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harusnya mendapatkan gaji sebesar Rp 1.200.000, namun kenyataan nya tidak sesuai dengan laporan penggunaan BOS.
“Besaran potongan ada yang 450, ada 350 dan ada yang 600, harusnya Rp 1.200.000,” Kata Malihah.
Menanggapi keluhan para guru tersebut, Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie mengatakan itu kendala nasional, karena SD tersebut menjadi SD favorit, sedangkan SD sebelahnya hampir tutup karena semua lari ke SD Tambegan semua.
“Pemotongan itu ternyata ada guru-guru sukwan yang tidak masuk dalam daftar Dapodik, Dapodik itu guru-guru sukwan yang memang di anggarkan pemerintah, ternyata SD tersebut mengangkat guru guru diluar daftar yang ditentukan sehingga perlu pembiayaan diluar yang dianggarkan, tapi apapun alasannya itu pelanggaran,” Ucap Arief menanggapi keluhan tersebut.