Menu

Mode Gelap

HUKUM & KRIMINAL · 21 Feb 2023 08:34 WIB ·

Beban Berat Pemerintah Indonesia Menghadapi Senjata dan HAM dalam Operasi Pembebasan Sandra Pasukan KKB Papua


Beban Berat Pemerintah Indonesia Menghadapi Senjata dan HAM dalam Operasi Pembebasan Sandra Pasukan KKB Papua Perbesar

Nasional, Lingkarjatim.com – Kurang lebih sudah dua Minggu pasukan KKB melakukan Sandra Pilot Pesawat Susi Air Capt Philip Mark Mahrtens.

Mulai saat itu juga pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya persuasif untuk membebaskan Sandra Pilot asal Selandia baru tersebut.

Diambil dari berbagai sumber, Kemaren, Senin (20/02/23) Aparat gabungan TNI-Polri melakukan evakuasi warga Kampung Alama, Nduga, yang merasa terancam dari aksi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya tersebut. Mereka dievakuasi ke Bandara Timika, Papua, Senin (20/2) pukul 10.25 WIT.

Evakuasi dipimpin langsung Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring. Sebelumnya, aparat keamanan sudah mendeteksi potensi pengungsian masyarakat akibat teror dan intimidasi gerombolan KKB pasca-pembakaran pesawat Susi Air beberapa waktu lalu. Saat itu, KKB juga membawa Pilot Capt Philip Mark Mahrtens.

Bahkan tersiar kabar kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya mulai terpecah menjadi beberapa kelompok. Mereka dikabarkan akan melakukan penyanderaan lagi, sehingga saat ini aparat TNI-Polri mengambil langkah upaya-upaya antisipasi mencegah masyarakat menjadi korban penyanderaan.

“Pada hari ini, kami Tim Gabungan TNI-Polri yang saya pimpin langsung, berhasil mengevakuasi masyarakat kampung Alama, Kabupaten Nduga dengan pesawat Heli Caracal TNI AU EC – 725/HT-7204 yang mendapat ancaman dan intimidasi dari kelompok KST,” jelas Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring dalam keterangan pers yang diberikan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, seperti yang dikutip Merdeka.com Senin (20/2).

Jumlah masyarakat Alama yang dievakuasi sebanyak 18 orang, terdiri dari 14 orang laki-laki, 2 orang perempuan dewasa, 1 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan.

“Kampung Alama memang kampung yang menjadi pelintasan gerombolan KST, sehingga masyarakat resah dan terancam. Kami TNI-Polri berkewajiban melindungi masyarakat, sehingga kampung-kampung yang berada di pelintasan rute KST akan kita lindungi dan amankan,” imbuh JO Sembiring.

Masyarakat yang berhasil dievakuasi selanjutnya akan ditempatkan di lokasi yang aman dan nyaman. “Para pengungsi langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk diperiksa kesehatannya, setelah itu akan diserahkan ke Polres Mimika untuk didata lebih lanjut,” jelas JO Sembiring.

Para pengungsi tersebut terdiri dari warga masyarakat asli Papua, para pekerja, tokoh agama, termasuk ibu-ibu dan anak-anak.

“Tim gabungan TNI Polri telah kami siapkan untuk mengevakuasi warga apabila sewaktu-waktu terjadi pengungsian,” pungkas JO Sembiring.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Suaminya Dibunuh di Depan Anaknya, Istri Korban Menangis Didepan Hakim

25 September 2024 - 11:23 WIB

Bapenda Bangkalan Belanjakan Hampir Seratus Juta Rupiah untuk Beli Pita Printer 

25 September 2024 - 11:09 WIB

Deklarasi Kampanye Damai KPU, Pj Bupati Bangkalan Sayangkan Tempat Duduk Masing-masing Paslon

25 September 2024 - 07:40 WIB

Gelar Deklarasi Kampanye Damai, KPU Bangkalan Ajak Masyarakat Hindari Berita Hoax dan Jangan Mudah Terprovokasi

25 September 2024 - 06:56 WIB

Horeee, PNS Boleh Menghadiri Kampanye Paslon Bupati dan wakil Bupati Bangkalan

24 September 2024 - 22:19 WIB

Pilkada Bangkalan Masuk Tahap Krusial, Bawaslu: Kemaren Sembunyi-sembunyi Sekarang Silahkan Dimanfaatkan

24 September 2024 - 14:08 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA