SURABAYA, Lingkarjatim.com – Akibat para pengendara kurang mematuhi peraturan lalu lintas, angka kecelakaan semakin hari semakin meningkat. Ditambah lagi jumlah kendaraan tidak sebanding dengan infrastruktur yang tidak memandai. Akibatnya ribuan nyawa melayang sia-sia ditengah jalan.
“Tiap tahun di Jawa Timur hampir 5.500 korban meninggal akibat kecelakaan,” Tutur M. Aldian, Wadir Lantas Polda Jatim saat menghadiri Seminar “Mahasiswa Responsif Berkendara” yang digelar di Gedung Amphiteather Lt. 2 Twin Towers UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu, (14/03/2018).
Sedangkan untuk wilayah Surabaya katanya, yang mengalami kecelakaan tiap tahunnya berjumlah 500 orang.
“Namun itu belum termasuk yang mengalami luka berat, luka ringan dan kerugian materiil. Ini sangat memprihatinkan,” Katanya.
Dia mengapresiasi atas terselenggaranya UINSA Vlog Competitions yang berupaya menularkan virus aman berkendara pada masyarakat. Ia berharap dengan acara ini mampu memberi perubahan mindset dan meningkatkan kesadaran perilaku pengendara sehingga memikirkan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Sebab, lalu lintas tidak hanya sebagai tempat berpindah namun didalamnya ada peradaban dan urat nadi kehidupan yang meliputi ekonomi.
“Perdagangan barang masuk kesini juga karena lalu lintas,” Ujarnya.
Ia menambahkan ada tiga hal masalah lalu lintas yakni kemacetan, kecelakaan dan pelanggaran. Ia mengajak para lapisan masyarakat dan kaum akademisi untuk bergerak bersama menjadi pelopor keamanan lalu lintas .
“Kalau cuma polisinya yang bergerak itu tidak maksimal tapi kalau semua lapisan bergerak itu maksimal,” Tegasnya. (Sul/Lim)