BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahutbun) Bangkalan mengklaim kebutuhan pupuk tanaman padi tahun 2018 bakal terpenuhi. Berdasarkan data yang dihimpun lingkarjatim.com, Kabupaten Bangkalan mendapatkan bantuan pupuk sebanyak 30.012 ton dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dispertahutbun Bangkalan Abdullah Fanani, bahwa bantuan pupuk bersubsidi di tahun 2018 mengalami peningkatan sekitar 10 persen dibanding 2017. Juga meningkat jauh dibanding stok bantuan tahun 2013 hingga 2015 yang berkisar 22.000-25.000 ton lebih.
“Belasan ribu petani yang biasa bercocok tanam padi di atas areal persawahan seluas 29.540,4 haktare, di estimasikan tidak akan mengalami kelangkaan pupuk di sepanjang masa tanam tahun ini,” ujarnya, Kamis(22/2/2018).
Menurut Fanani, Kuota bantuan pupuk bersubsidi sebanyak 30.012 ton tersebut, terdiri dari lima jenis pupuk. Sebanyak 21.273 ton berjenis pupuk urea, sementara sisanya, 3.334 ton berupa pupuk SP-36, 3.915 ton pupuk NPK, 1.165 ton pupuk organik, serta 325 ton lainnya berwujud pupuk jenis ZP.
“Itu tidak serta merta langsung diterima oleh sekitar 700 lebih kelompok tani (poktan) yang tersebar di 18 Kecamatan dan 281 desa dan kelurahan. Kami akan menyalurkan pasokan pupuk melalui lima distributor. Mereka adalah PT Utama Bersaudara, PT Rahman Bersaudara, PT Koperasi Bisma, PT Makshall dan PT Citra Tani. Semuanya berkedudukan di wilayah Kecamatan Bangkalan Kota,” pungkasnya.
Sementara, Aktivis Gelora mahasiswa penyelamat Rakyat (Gempar) Baijuri Alwi meminta agar pendistribusian bantuan pupuk tersebut tepat pada sasarannya. Sebab kata dia, kebutuhan pupuk bagi para petani sangatlah vital untuk keberlangsungan pertanian.
“Jangan sampai salah sasaran, kasian para petani, ini sifatnya bantun. Jadi kami minta agar dinas pertanian bijak dalam mendistribusikannya,” Singkatnya. (Atep/Lim)