BOJONEGORO, Lingkarjatim.com – Souvenir Murah Bojonegoro merupakan salah satu UMKM lokal yang dikenal luas dengan produk-produk berkualitas seperti botol, tumbler, dan kipas batik. Didirikan oleh Thorida Nur Asih, UMKM ini telah berkembang selama bertahun-tahun. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, usaha ini mulai menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam hal pemasaran dan produksi. Pemasaran mereka yang masih mengandalkan metode tradisional seperti word of mouth dan media sosial Instagram dianggap kurang mampu mendukung perkembangan yang lebih besar.
Melihat permasalahan tersebut, dosen dan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat Kompetitif Nasional yang mendapatkan dukungan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2024 turun tangan membantu UMKM. Dengan fokus pada optimalisasi sistem pemasaran berbasis digital dan peningkatan kapasitas produksi, program ini diharapkan mampu mendorong UMKM Souvenir Murah Bojonegoro untuk mencapai potensi maksimalnya. Salah satu solusi utama yang ditawarkan adalah pembaruan alat produksi, seperti mesin sablon kaos dan muk (tumbler), serta pembuatan website sebagai platform pemasaran digital.
Yudha Dwi PN, selaku ketua pengabdian mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat dan UTM melalui LPPM karena telah membantu pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, ujarnya, Diharapkan dengan kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak positif untuk UMKM-UMKM lokal untuk dapat bersaing di kancah nasional dan internasional.
Pengabdian ini dilakukan dalam beberapa tahap untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh UMKM. Tahap pertama adalah sosialisasi, di mana tim pengabdian berkoordinasi dengan mitra untuk menyampaikan tujuan dan sasaran kegiatan. Mitra terlibat aktif dalam berbagi teknologi, sumber daya, dan proses bisnis. Selanjutnya, dilakukan pelatihan penggunaan alat produksi dan sistem informasi pemasaran berbasis website, dengan mitra menyediakan tempat, peserta, dan ikut mempraktikkan alat yang diberikan.
Tahap berikutnya adalah penerapan teknologi, meliputi analisis kebutuhan dan perancangan sistem informasi berdasarkan kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Mitra memberikan informasi terkait proses bisnis dan kebutuhan aplikasi. Setelah itu, dilakukan pendampingan dan evaluasi selama dua minggu hingga satu bulan untuk memastikan kesesuaian alat dan sistem, serta mitra memberikan umpan balik. Tahap terakhir adalah keberlanjutan program, dimana sistem informasi diluncurkan dan pelatihan lanjutan diberikan untuk meningkatkan keterampilan mitra. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan UMKM.
Thorida Nur Asih, pemilik Souvenir Murah Bojonegoro, merasa sangat terbantu dan antusias dengan adanya program ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas adanya program Pengabdian Masyarakat ini. Program ini sangat bermanfaat bagi perkembangan usaha kami, terutama dalam pembaruan alat produksi, penerapan teknologi dan pelatihan. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan,” ujarnya. Ia berharap dengan adanya sistem baru ini, usahanya dapat terus berkembang dan menjadi lebih kompetitif di pasar.
Proyek ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas lokal yang antusias melihat transformasi UMKM Souvenir Murah Bojonegoro. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan berdampak positif tidak hanya bagi UMKM tersebut, tetapi juga menginspirasi UMKM lain di Bojonegoro untuk beralih ke teknologi digital guna meningkatkan daya saing. Program ini mencerminkan peran aktif dunia pendidikan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui inovasi dan teknologi. (*)