SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto membuka acara penanaman mangrove di Pantai Damar Wulan yang bertempat di Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Kamis (5/9/2024).
Penanaman mangrove itu diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur Tahun 2024.
Hadir pada acara itu diantaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun, jajaran UPT Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sampang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nganjuk, Camat dan Forkopimcam Sampang, pimpinan dari berbagai perusahaan yang berkontribusi dalam kegiatan ini, seperti Meratus Group, PT Bintang Timur Samudera, PT Ecco Tannery Indonesia, dan Medco Energy Sampang Pty Ltd.
Dalam sambutannya, Kepala DLH Provinsi Jawa Timur, Jempin Marbun mengatakan, penanaman mangrove tersebut dilakukan karena kondisi lingkungan di Jawa Timur masih belum optimal, dengan indeks lingkungan yang masih mencapai 69,92.
Dengan demikian, sejumlah kabupaten dan kota serta pesatnya pertumbuhan industri di Jawa Timur perlu ada perhatian lebih untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Penanaman 24 ribu mangrove ini adalah bagian dari komitmen kami. Untuk bibitnya diimpor dari Bali untuk memastikan kualitasnya,” ujar, Kamis (5/9/2024).
Menurutnya, tanaman mangrove ini sangat penting untuk dirawat, mengingat mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pesisir dan menyerap karbon.
“Tanaman ini harus dirawat, agar kegiatan ini tidak sia-sia,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto mengatakan, dengan penanaman mangrove tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan kawasan pesisir, tetapi juga mewariskan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
“24 ribu mangrove ini ditanam di Pantai Damar Wulan, luasnya sekitar 2 hektare,” tutur Rudi dalam sambutannya.
Menurutnya, penanaman mangrove ini tidak hanya akan melindungi wilayah dari abrasi, tetapi juga mendukung pelestarian biota laut seperti kepiting dan rajungan, mengembangkan ekowisata, serta menjadi sarana edukasi bagi masyarakat setempat untuk lebih peduli terhadap lingkungan pesisir.
“Kami mengapresiasi peran perusahaan yang terlibat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam kegiatan ini, dan berharap sinergi yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem pesisir di Sampang,” pungkasnya. (Jamaluddin/Hasin)