Bangkalan, Lingkarjatim.com,- KH Makki Nasir ternyata benar-benar serius untuk maju sebagai calon ketua PWNU Jatim di Konferensi Wilayah (Konferwil) ke 18 yang akan dilaksanakan di Tebuireng Jombang pada tanggal 2-4 Agustus 2024 yang akan datang. Hal tersebut disampaikan langsung oleh beliau Rabu (24/07/24) malam.
“Atas restu dan dorongan dari berbagai kalangan maka saya mengucapkan bismillah untuk maju dalam kontestasi Konferwil PWNU Jatim 2024,” ucapnya Rabu malam (24/07/24).
Dirinya juga menyampaikan bahwa tujuan utama maju untuk menjadi calon ketua PWNU Jatim adalah tiada lain untuk berkhidmat kepada organisasi tercinta yaitu Nahdlatul Ulama yang mana dirinya masih merupakan cicit dari inisiator berdirinya organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
“Saya maju menjadi kandidat ketua PWNU di konferwil PWNU 2024 ini dengan niat berkhidmah, sebagai kader Nahdlatul Ulama maka saya harus tetap bersemangat dan siap dimanapun berada,” lanjutnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa keputusan untuk maju menjadi kandidat calon ketua PWNU Jatim di Konferwil PWNU 2024 ini bukan ajang untuk mencari panggung atau lainnya.
“Ya Nauzubillah, Saya tidak dalam rangka mencari panggung atau apalah itu, bahwa NU ini Jamiyatul Ulama bukan Jamiyatul Umaro, NU ini adalah sebuah organisasi yang punya ke khasan tersendiri,” tegasnya.
Dirinya juga mengaku bahwa hingga saat ini dirinya tetap bepegang teguh dan berpedoman pada peraturan organisasi.
“Tetap berpedoman pada peraturan organisasi peraturan perkumpulan, maka didalam pemilihan ketua PWNU Jatim ini kan jelas didalam peraturan perkumpulan itu bahwa yang bisa mencalonkan untuk menjadi ketua Tahfidiyah PWNU itu selain pernah berpengalaman di PWNU juga cabang, inilah yang saya lihat saya sebagai ketua cabang PCNU Bangkalan punya kesempatan untuk hal ini dengan tetap menjaga marwah Syuriah agar supaya tradisi-tradisi di Nahdlatul Ulama itu tidak di hilangkan,” lanjutnya.
Jika ditakdirkan terpilih dan memimpin sebagai ketua Tahfidiyah PWNU Jatim, KH Makki Nasir akan berupaya bagaimana tema Konferwil kali ini yaitu merajut ukhuwah bisa benar-benar diwujudkan dalam hal merangkul semua bagian tanpa harus menghilangkan bagian yang lain.
“Maka saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengabdikan pengetahuan saya, pengalaman saya dalam berorganisasi, khususnya dalam memahami konsep dasar bahwa merajut ukhuwah yang sekarang sebagai tema Konferwil ini bukan lantas menghilangkan bagian-bagian di Nahdlatul Ulama, bagaimana merangkul seluruh bagian-bagian atau orang-orang di Nahdlatul Ulama,” ungkapnya. (Hasin)