BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Pembuangan sampah di Desa Ombul, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan mulai dikeluhkan oleh warga sekitar. Hal itu lantaran bau busuk sampah tersebut sudah mulai tercium ke pemukiman warga, khususnya warga Desa Ombul dan Desa Glagga.
Salah seorang warga Desa Glagga, Arosbaya, Fakhriyatun Nisak mengungkapkan, selain bau busuk yang menyengat, banyak lalat besar yang hinggap di makanan warga yang mengakibatkan warga waswas untuk makan.
“Lalat itu kan membawa kotoran dan bisa menimbulkan penyakit, jadi masyarakat khususnya masyarakat sekitar tempat pembuangan sampah itu sudah resah dengan keadaan itu,” ujarnya kepada Lingkarjatim.com, Senin (06/05/2024) .
Selain itu, perempuan yang akrab disapa Nisak itu juga mengatakan, dengan pembuangan sampah ke Desa Ombul itu mengakibatkan jalan desa yang sudah rusak menjadi semakin rusak, sebab dilewati puluhan truk pengangkut sampah setiap harinya.
“Apalagi saya yang punya warung makanan, truk sampah bolak-balik lewat di depan warung. Kami juga minta dinas terkait bertanggungjawab terhadap kerusakan jalan yang diakibatkan truk-truk pengangkut sampah tersebut,” katanya.
Nisak meminta, dinas terkait dalam hal ini Badan Dingkungan Hidup Bangkalan agar mencari tempat pembuangan sampah lain yang jauh dari pemukiman warga yang sekiranya tidak mengganggu dan merugikan warga sekitar.
“Pengelolaannya juga harus lebih diperhatikan dan ditingkatkan, sehingga tidak mengganggu warga sekitar,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bangkalan, Anang Yulianto mengungkapkan, pembuangan sampah ke Desa Ombul tersebut hanya sementara, karena pihaknya sudah menyiapkan tempat pengelolaan sampah yang baru.
“InsyaAllah sekitar bulan Agustus sudah pindah, karena sekarang sudah proses perakitan mesin pengelolaan sampah di tempat yang baru,” katanya.
Anang menjelaskan, pembuangan sampah di Desa Ombul tersebut dilakukan untuk mengatasi abrasi yang terjadi di area tersebut. Sementara untuk kerusakan jalan, pihaknya mengaku anggarannya terbatas.
“Meskipun anggaran kami terbatas, kami masih bisa memperbaiki beberapa jalan yang rusak,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)