BANGKALAN, LingkarJatim.com- Antusias warga Madura untuk mengikuti mudik gratis yang diadakan oleh H. Syafiuddin, S.Sos anggota Komisi V DPR RI FPKB bekerja sama dengan kementerian perhubungan sangat tinggi.
Tidak perlu menunggu lama, bahkan tidak sampai satu jam sejak program mudik gratis tersebut di umumkan, kuota langsung penuh.
Abah Syafi, sapaan akrab H Syafiudin Asmoro itu mengatakan tahun ini merupakan tahun kedua dirinya mengadakan program mudik gratis.
“Tahun ini merupakan tahun kedua kegiatan mudik gratis, dan alhasil tidak sampai 1 jam setelah dibuka pendaftaran secara online sudah habis terisi”, ucapnya Kamis (28/03/24).
Tak hanya itu, orang yang mempunyai slogan ” Song Osong Lombhung tersebut juga mengatakan bahwa program mudik pertama dilakukan pada tahun 2023 yang mana masih terjadi adanya Covid 19.
“Tahun lalu adalah mudik pertama sejak adanya covid 19, banyak warga Madura yang terdampak secara ekonomi dan hampir 2 tahun lebih tidak pulang ke kampung halamannya”, lanjutnya.
“Maka dari itu tahun lalu di adakanlah mudik gratis, karena memang banyak nya permintaan dari kalangan masyarakat warga madura yang berada di Jakarta”,
Pria kelahiran kabupaten Bangkalan itu juga menyampaikan bahwa kegiatan mudik gratis ini tidak lepas dari bantuan mitra kerja komisi V yaitu kementerian perhubungan.
Selain itu, H. Syafi juga tidak lupa menyampaikan banyak-banyak terima kasih kepada kementerian perhubungan yang memfasilitasi kegiatan tersebut, serta beliau juga tidak lupa meminta maaf kepada masyarakat Madura yang belum kebagian kuota mudik gratis tahun ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah memfasilitasi kegiatan ini, dan saya pribadi juga sangat mohon maaf kepada Masyarakat Madura yang di rasa masih belum mendapatkan atau belum kebagian kuota mudik gratis tahun ini”, tutupnya.
Bagi H. Syafi tradisi “Toron” (mudik) tersebut bukan hanya semata-mata kegiatan tahunan bagi para perantau, namun menurutnya hal tersebut lebih dari itu.
Tradisi toron atau mudik menurutnya menjadi momentum membangkitkan semangat silaturahmi yang bernilai ekonomi bagi masyarakat di kampung halaman. (Lutvi/Hasin)