Civitas Akademika UTM saat membacakan seruan moral di depan kantor rektorat. (Foto : Muhidin)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Merespon merosotnya demokrasi saat ini, civitas academica Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mengibarkan bendera hitam sebagai wujud keprihatinan terhadap situasi politik. Mereka membacakan seruan moral ‘pangesto ateh dari Madura untuk Indonesia’ didepan rektorat UTM.
Melalui maklumat civitas akademica Universitas Trunojoyo Madura ingin menyelamatkan domokrasi Indonesia, adapun isi maklumat yang dipimpin langsung oleh Dr Sri Hidayati selaku Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya (Fisib) sebagai berikut :
- Ikhtiarkan politik bersih,
- Wujudkan pemilu aman damai dan berintegritas
- Jaga marwah kekuasaan bermartabat dan pro rakyat
- Menguatkan Demokrasi yang menjunjung etika moral
- Memuliakan keadilan sosial, lanjutkan semangat tuntaskan agenda Reformasi dan jangan sampai mundur lagi
Mereka juga menuliskan aspirasi yang ditandatangani dalam bentangan kain putih guna mengingatkan elit kekuasaan agar tetap bersih menjaga nalar kekuasaan.
Menurut elemen Civitas Akademica UTM dalam situasi seperti ini, kampus hadir untuk mengingatkan lebih intens kepada penguasa agar nalar kekuasaan bisa dijalankan dengan lebih sehat dan bersih. Seraya berharap akan terus muncul perbaikan situasi politik kenegaraan yang lebih kondusif menuju pemilu tanggal 14 Februari 2024 nanti.
“Ini inisiatif dari elemen sivitas akademika, ini salah satu bentuk dukungan moral terhadap kondisi demokrasi saat ini,” Ucap Surokim selaku wakil rektor III.
Surokim mengatakan gerakan yang dilakukan oleh Civitas Akademica tersebut murni gerakan moral, tidak ada tunggangan dari salah satu paslon maupun pihak lain.
“Gerakan moral yang dilakukan oleh civitas akademika betul betul menjukkan gerakan moral, tidak untuk partisan. Ini morni untuk meluruskan demokrasi,” Ujarnya.