Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat distribusikan bantuan beras. (Foto: Imam Hambali)
SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Bantuan pangan cadangan beras pemerintah tahap dua 2023 Provinsi Jawa Timur mulai disalurkan. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada 3,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di Jatim.
“Sebanyak 3,2 juta KPM akan menerima bantuan pangan berupa beras selama tiga bulan. Mereka akan menerima 10 kilogram beras perbulannya,” kata Armin Tora, di pergudangan Bulog Kantor Cabang Surabaya Utara, Buduran, Rabu (13/09/2023).
Kata Armin, bantuan tersebut akan diterima jutaan KPM mulai September hingga November 2023. Bulog Jatim memastikan bantuan beras segera didistribusikan kepada jutaan KPM di wilayah Jatim.
“Sehingga pemenuhan pangan di masyarakat seperti beras bisa terbangun,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bantuan tahap pertama sudah didistribusikan sejak Maret 2023 yang lalu. Diamana para KPM juga menerima bantuan beras selama tiga bulan hingga Mei lalu.
Sejatinya, bantuan dalam tahap dua ini ada sekitar 3,4 juta KPM. Namun ada sekitar 200 ribu KPM yang saat ini sedang dalam tahap verifikasi. Dia berharap proses verifikasi segera tuntas agar mereka dapat menerima bantuan tersebut.
“Yang saat ini tercatat 3,2 juta. Setiap KPM akan menerima 10 kilogram beras setiap bulan. Artinya, 34 ribu ton beras dari dalam gudang yang harus didistribusikan,” terangnya.
Sementara itu, jika dihitung hingga tiga bulan, maka membutuhkan 102.000 ton beras yang akan dikeluarkan. Khofifah berharap bantuan tersebut akan membantu para KPM di Jatim dalam memenuhi kebutuhan pangannya.
Sebab saat ini, kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Penyebabnya, harga gabah kering giling (GKG) dan gabah kering panen (GKP) yang juga mengalami kenaikan.
“Memang karena harga di penggilingan sudah di atas HET. Jadi itu yang menjadi salah satu alasan mengapa harga beras di pasar saat ini di atas HET,” terangnya.