SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Acara Madura Culture Festival menarik perhatian wisatawan mancanegara. Ini diketahui setelah setelah adanya Kapal Pesiar MV. National Geographic Orion yang membawa 125 wisatawan dari Eropa, berlabuh di Pelabuhan Kalianget.
“Kehadiran para wisatawan mancanegara ini kebanyakan dari Eropa, bukan hanya untuk menyaksikan keindahan dan pesona Sumenep. Mereka juga berkunjung untuk menyaksikan Madura Culture Festival,” kata Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 25 Agustus 2023.
Selayaknya masuk dalam tradisi keramahan Sumenep, kehadiran para wisatawan mancanegara itu sudah disambut dengan kesenian khas tradisional begitu berlabuh di Pelabuhan Kalianget berupa musik Saronen dan Tari Paraban Sonte.
Menurut Fauzi, rombongan kemudian diarahkan menuju Keraton Sumenep. Di area keraton, beragam kegiatan yang menjadi rangkaian Madura Culture Festival telah dimulai, seperti Pameran Museum, Keris dan Akik, serta Bonsai dan Ukiran. “Rangkainnya sudah dimulai sejak Kamis kemarin, seperti pameran museum keris dan budaya lainnya,” katanya.
Seperti diketahui, iniMadura Culture Festival merupakan salah satu event Kalender 2023 Kabupaten Sumenep. Puncak kegiatan itu akan digelar di Stadion Ahmad Yani, Kabupaten Sumenep, Madura, pada Sabtu, 26 Agustus 2023.
Pertunjukan itu digelar untuk mengenalkan budaya dan tarian khas tradisional se- Jatim ke masyarakat luas di Indonesia. Acara itu akan menampilkan beberapa pertunjukan yang masuk dalam budaya lokal dengan tema “Jiwa Madura”.
“Kegiatan itu memberi kesempatan kepada masyarakat di Indonesia, untuk mengenal dan mendapatkan wawasan tentang warisan budaya khususnya Pulau Madura dan Jawa bagian timur,” katanya.
Pihak penyelenggara akan mendatangkan penari dengan menampilkan segudang penari tradisional dari berbagai daerah di Jatim, seperti wilayah tapal kuda seperti Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember hngga Probolinggo.
Setiap kelompok akan menampilkan tarian tradisional khas daerahnya masing-masing secara berurutan. Pembukaan akan menampilkan kontingen Banyuwangi, dilanjutkan dengan penampilan band lokal sebelum kabupaten lain naik panggung. “Masing-masing grup diberi waktu 10 menit untuk tampil. Kami juga menampilkan band ternama dari Sumenep, dengan musisi Saltis dan Nuki,” katanya.
Festival ini juga akan melibatkan partisipasi 200 usaha mikro, kecil, dan menengah dari Sumenep, sehingga memberikan keuntungan ekonomi yang terkait dengan acara tahunan ini. Selain itu, juga akan menampilkan 13 event seperti seni budaya, konser kemerdekaan, pameran keris, kontes bonsai, pamem batu akik, pameran ukiran serta fashion batik.
Selain itu, ada juga kegiatan pameran batik, pameran UMKM, JJS, senam massal, tong-tong sereg dan konser dangdut. “Kami berharap diadakannya pertunjukan ini akan mendatangkan wisatawan asing untuk berkunjung ke Sumenep,” pungkasnya.