SURABAYA – Pelaku usaha kopi communal branding Javeast Coffee dari lima daerah di Jawa Timur, ikut dalam meramaikan Pameran The 10 Th Koperasi Unit Kecil Menengah (KUKM) di Grand City Surabaya, 11-13 Agustus 2023. Kelima daerah itu adalah, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Jember.
Dalam rangkaian festival itu akan digelar talkshow sehat “Berbagi Manfaat Kesehatan Dari Segelas Kopi” bersama dr. Sarah Hagia Letari dari Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra, serta dialog peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas kopi berorientasi ekspor bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jatim.
Selaim iutu, juga ada Diskusi Communal Branding dengan tema “Komoditi Pertanian Strategis Jawa Timur dan UMKM Naik Kelas” bersama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur dan Universitas Brawijaya. Diskusi tren desain interior cafe menghadirkan Coffepreneur, pengusaha cafe hingga dari Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII).
Fun Cup Tester dan penyajian kopi, juga menambah keseruan Festival Javeast Coffee dengan menghadirkan juri seorang pakar kopi berlisensi internasional dari Malang, Sivaraja Amstirdam.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebut Festival Javeast Coffee dalam rangkaian KUKM Expo ke-10 tahun ini, sangat bermanfaat untuk mendorong peningkatan daya saing industri kopi Jatim, baik di level nasional maupun internasional.
Inisiasi Javeast sebagai communal branding, menurut Khofifah, merupakan langkah strategis untuk menciptakan efisiensi mata rantai dari hulu ke hilir.
“Perlu diperhatikan bahwa sukses communal branding bergantung pada kemampuan inovasi, upgrade skill dan skala produksi pengusaha UKM yang terlibat di dalamnya. Sehingga dapat menciptakan efisiensi kolektif dan daya saing kompetitif,” kata Khofifah, Sabtu, 13 Agustus 2023.
Pada akhir Oktober 2022 lalu, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim melepas ekspor perdana 200 ton kopi senilai Rp6,2 miliar bermerek “Javeast Coffe” ke Mesir. Kopi merek Javeast Coffe merupakan hasil communal branding petani kopi dari koperasi di tiga desa berneda, yaitu Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, serta Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.
“Dengan hadirnya banyak pihak yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan industri kopi di Jatim, diharapkan menjadi pilar kebangkitan brand Javeast yang kelak dapat sejajar dengan brand kopi dunia lainnya sehingga punya potensi tawar yang menguntingkan bagi koperasi dan petani,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop) Provinsi Jatim, Andromeda Qomariah, menjelaskan bahwa communal branding merupakan program satu merek yang dimanfaatkan oleh banyak pelaku usaha.
Skema ini menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan manajemen produksi, manajemen konsumen, dan manajemen merk guna meningkatkan nilai tambah produk, sehingga dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing komoditas ekspor.
“Communal branding solusi menjawab 4 K yang selama ini menjadi kendala koperasi dan UKM. Yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan,” ujar Andromeda.