SD Al Muslim salah satu sekolah yang lolos Program kemitraan sekolah Bridge Australia-Indonesia (Foto: Istimewa)
SIDOARJO, Lingkarjatim.com – SD Al Muslim Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu sekolah yang terpilih program Kemitraan Sekolah Bridge Australia-Indonesia Angkatan 2023. Diharapkan lolosnya SD Al Muslim memberikan dampak baik pada sekolah lain di daerah Sidoarjo maupun provinsi Jawa timur.
Program Kemitraan Sekolah Bridge Australia-Indonesia didanai oleh Pemerintah Australia dan di implementasikan oleh Asia Education Foundation (AEF) di bawah Asialink, University of Melbourne. Program Bridge menghubungkan komunitas sekolah di seluruh Indonesia dan Australia untuk mendukung pembelajaran kolaboratif dan pedagogi melalui kemitraan sekolah internasional. Sejak 2008 hingga 2022, Program ini telah menjalin 210 kemitraan sekolah dan mengembangkan kapabilitas lebih dari 860 pendidik.
Pada Kamis, 3 Agustus 2023 lalu, Kepala sekolah SD Al Muslim menghadiri RoU Signing Event atau Acara Penandatanganan Catata Kesepahaman di Jakarta, sebagai bentuk dukungan sekolah dalam program kemitraan ini. Kegiatan ini bertujuan untuk menyatakan komitmen kerjasama antara Program Bridge (yang diwakili oleh AEF) dan sepuluh sekolah terpilih dari seluruh Indonesia, terkait dengan partisipasi mereka dalam Program Kemitraan Sekolah Bridge Australia-Indonesia tahun 2023.
“Semoga dari program kerjasama ini dapat meningkatkan kompetensi dari guru-guru yang mewakili ke Australia maupun guru-guru SD Al Muslim yang ada di Indonesia, serta kompetensi peserta didik yang ada di SD Al Muslim Jatim sesuai dengan target profil kami,” terang Fatimatuz Zahroh Kepala Sekolah SD Al Muslim, melalui pesan rilisnya, Senin (07/08/2023).
Menurut Fatimatuz Zahroh, kerjasama ini sebagai salah satu cara SD Al Muslim dalam mewujudkan target profil Al Muslim, yaitu managing & collaboration, serta communication. Dimana dari program ini tidak hanya berdampak pada guru yang mewakili, tapi juga setiap lini yang ada di SD Al Muslim agar dapat mengembangkan kolaborasi, kemampuan komunikasi.
“Dan kemampuan menerima ide-ide baru dan berbeda secara objektif serta mampu mengelola informasi,” paparnya.
Sekolah berkomitmen untuk berkolaborasi secara berkelanjutan, memberikan kontribusi dan memastikan kelangsungan kemitraan internasional mereka. Dokumen ini juga menetapkan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak. Dalam acara ini juga diumumkan perwakilan guru yang lolos seleksi untuk melanjutkan kolaborasi dengan sekolah di Australia. Ustazah Fitri Retnaning Wulandari, S.Si. dan Ustazah Christine Carolina, S.Si. menjadi dua perwakilan guru dari SD Al Muslim Jatim yang terpilih setelah melalui proses seleksi yang ketat.
“Selamat untuk sepuluh sekolah yang telah terpilih dalam program ini melalui seleksi yang panjang, kami nantikan perkembangan yang baik dari hasil kerjasama dengan program Bridge terhadap seluruh komunitas sekolah,” ujar Jennifer Star, OAM. International Director Asia Education Foundation, menambahkan.
Sebagai dukungan untuk pengembangan Kemitraan Sekolah Bridge yang baru ini, perwakilan dari Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan Kementerian Agama Republik Indonesia diundang dan hadir dalam kegiatan ini sebagai saksi.
Nicola salah satu perwakilan dari kedutaan besar Australia untuk Indonesia, mengucapkan selamat kepada sekolah terpilih dari seluruh Indonesia dan menantikan perkembangan yang baik untuk komunitas sekolah di Australia maupun Indonesia melalui kerjasama ini.
“Program ini akan penuh dengan kegiatan yang menarik dan kolaboratif baik secara langsung maupun daring, yang dirancang dengan tujuan mempersiapkan guru Australia dan Indonesia untuk membangun kemitraan sekolah yang sukses dan berkelanjutan, serta membangun praktik profesional mereka di seluruh bidang pendidikan,” ucap Jennifer Star, OAM. International Director Asia Education Foundation.