Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 29 Jul 2023 07:13 WIB ·

Prihal Jual Beli Seragam Sekolah, Ketua G25 Mengatakan SMKN 1 Kamal Diskriminatif dan Barbar


Prihal Jual Beli Seragam Sekolah, Ketua G25 Mengatakan SMKN 1 Kamal Diskriminatif dan Barbar Perbesar

Bangkalan, Lingkarjatim.com,- Tidak hanya mengatakan kepala sekolah SMAN 1 Kamal Berbohong perihal keterangannya kepada media terkait ptaktik jual beli seragam berkedok koperasi, Ketua G25 Indonesia juga mengatakan bahwa kepala sekolah saat ini sudah pintar bersilat lidah melebihi politisi.

Hal tersebut disampaikan kepada lingkarjatim.com setelah membaca tulisan sebelumnya dengan judul “Jual Beli Seragam di SMKN 1 Kamal, Kepala Sekolah : Atas Kesepakatan dari Semua Orang Tua”.

“Mulut manis para kepala sekolah sekarang mendadak manis melebihi mulut manis para Politisi, seni “berpencak silat lidah” mereka sangat hebat dalam mengaburkan fakta dan kondisi riil pelayanan yang buruk dan praktik² komersialisasi pendidikan yang secara sepihak  bertujuan  untuk mengeruk  untung terhadap peserta didik,” ucapnya Jumat (28/07/23).

Tanggapan tersebut menurut Dasuki bukan tanpa alasan, dirinya memiliki cerita pengalaman tersendiri perihal pelayanan yang diberikan oleh petugas PPDB di SMKN 1 Kamal.

“Kita menemukan fakta yang sangat nyata dalam Proses PPDB di SMK 1 Kamal kemaren, bahwa di samping harga kain seragam sangat mahal dan juga masih harus menjahit sendiri dengan memakai penjahit yang sudah mereka ajak kerja sama,” tuturnya menjelaskan.

Tidak hanya harga kain yang dianggap mahal, Dasuki juga mengatakan petugas PPDB juga tidak ramah terhadap para calon siswa yang berlatar belakang tidak mampu.

“Mereka juga sangat tidak ramah kepada siswa yang berlatar belakang tidak mampu, pernyataan Kasek SMK 1 Kamal tentang rembuk bersama orang tua siswa sebelumnya hanya bungkus agar mereka punya tameng supaya ketika di persoalkan seperti ini mereka memiliki alibi yang agak relatif kuat, padahal kenyataannya SMK 1 Kamal sangat kejam dan arogan terhadap anak yang dalam pembayaran pendaftarannya dengan cara menyicil,” tegasnya.

“Ketika Relawan G25 Indonesia mengantar beberapa anak untuk membayar pendaftaran dengan cara menyicil ( kita cicil masing2 1 juta/per anak) kertas isian formulirnya  langsung di remas dan dengan arogan mengatakan “kenapa tidak ngomong dari tadi klo mau nyicil” penyampaian dengan suara tinggi di depan anak yang akan jadi siswa sekolahnya  dan relawan yang membantunya yang disertai dengan ekspresi wajah yang tidak bsrsahabat menunjukkan bahwa Lembaga pendidikan yang seharusnya mengajari sikap ramah penuh akhlakul karimah justru malah sebaliknya, sikap arogan dan tidak bersahabat yang kita terima,” ucapnya bercerita pengalaman pahit saat melakukan daftar ulang di satu-satunya SMK di kecamatan Kamal itu.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kado Istimewa Akreditasi Unggul, Rektor UTM Ingin Mengangkat Derajat Masyarakat Madura Ditingkat Nasional dan Global

25 September 2024 - 19:02 WIB

Suaminya Dibunuh di Depan Anaknya, Istri Korban Menangis Didepan Hakim

25 September 2024 - 11:23 WIB

Bapenda Bangkalan Belanjakan Hampir Seratus Juta Rupiah untuk Beli Pita Printer 

25 September 2024 - 11:09 WIB

Deklarasi Kampanye Damai KPU, Pj Bupati Bangkalan Sayangkan Tempat Duduk Masing-masing Paslon

25 September 2024 - 07:40 WIB

Gelar Deklarasi Kampanye Damai, KPU Bangkalan Ajak Masyarakat Hindari Berita Hoax dan Jangan Mudah Terprovokasi

25 September 2024 - 06:56 WIB

Horeee, PNS Boleh Menghadiri Kampanye Paslon Bupati dan wakil Bupati Bangkalan

24 September 2024 - 22:19 WIB

Trending di LINGKAR UTAMA