Surabaya, Lingkarjatim.com,- Setelah mengetahui bahwa ada sekolah yang menolak untuk menulis nominal angka pembelian seragam di kwitansi salah satu sekolah yang ada di kabupaten Bangkalan, Anggota komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Mathur Husairi geram. Hal tersebut diketahui setelah membaca tulisan di media Lingkarjatim.com dengan judul “Prihal Jual Beli Seragam, Ketua G25 Mengatakan Kepala Sekolah SMAN 1 Kamal Berbohong”.
Menurutnya kepala sekolah yang menolak untuk transparan prihal jual beli seragam layak untuk dicopot.
“Kepala sekolah seperti ini layak dicopot, bila perlu pindah ke pulau kangean,” ucapnya dengan nada geram, Jumat (28/07/23).
Bahkan dirinya mendesak Gubernur Jatim dan Kadiknas untuk mencopot semua kepala sekolah yang bermain dengan uang seragam sekolah.
“Desakan saya ke gubernur atau kadiknas copot semua kepala sekolah yg main-main dengan uang seragam sekolah, apalagi yang tidak memberikan kwitansi,” tegasnya.
Mathur menyayangkan, menurutnya polemik PPDB dan jual beli seragam disikapi dengan tidak bijak oleh Gubernur dan Kadiknas Provinsi Jatim.
“Pasca keributan PPDB dan jual beli seragam di sekolah, saya menilai Gubernur dan Kadiknas Jatim terkesan panik dan mengambil kebijakan/keputusan yang akhirnya telat dan tidak bijaksana,” ucapnya.
“Pertama, kasus pencopotan Kepala sekolah SMAN 1 Tulungagung, ini ibarat pemadam kebakaran yang kaget dengan api, tapi sumber apinya dibiarkan,” lanjutnya.
“Seharusnya statemen kejujuran Kepsek itu direspon dengan pemanggilan dan meminta info lebih lanjut bagaimana patgulipat jual beli kain seragam di sekolah, telusuri mulai dari Guru, Kepsek, Kacabdin dan oknum di Diknas. Ini kesempatan baik Kadindik untuk berbenah, tak perlu bentuk tim investigasi,” tegasnya lagi.