Para pengrajin saat mengajari mahasiswa cara membuat batik (Foto: Muhidin)
BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan bersama dengan Universitas Teknologi Petronas (UTP) Malaysia membuat sebuah program pendampingan terhadap salah satu desa penghasil batik di kecamatan Tanjung Bumi, tepatnya di desa Telaga Biru Bangkalan.
Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. A. Yahya Surya Winata mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu program untuk mengenalkan serta mengembangkan potensi yang ada di Madura.
“Kegiatan ini kita beri nama Akademic Students Mobility Program antara UTP dan UTM yang dipercayakan kepada fakultas ekonomi dan bisnis,” Ucap Yahya sapaan akrabnya, Minggu (16/7/23).
Menurutnya pihaknya ingin berperan aktif dalam pengembangan dunia usaha khususnya industri batik, karena selama ini pemasaran batik masih kurang marak, sehingga pihaknya mengajak Perguruan tinggi Malaysia.
“Hadirnya mahasiswa UTM dan UTP, setelah mereka melihat cara pembuatannya, mereka akan tahu potensi batik yang ada dan mempunyai ide bagaimana mengembangkan industri batik tersebut, sehingga bisa dipasarkan di dunia internasional,” Ucapnya.
Yahya meyakini dengan kolaborasi tersebut akan menunjang kesuksesan usaha masyarakat Madura, karena salah satu untuk mengenalkan produk masyarakat Madura adalah melalui dunia pendidikan.
“Kita berharap kolaborasi antara UTM dan UTP tetap berlanjut, karena kita dituntut jejaring internasional,” Ujarnya.
Tidak hanya itu, bahkan menurut Yahya kampus UTM siap mendampingi apa yang dibutuhkan oleh pengrajin batik tersebut.
“Kalau memang butuh hak paten, tentu UTM siap untuk membantu menguruskan,” Tegasnya.