Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar dialog multi pihak tantangan ketenagakerjaan kita di Pendopo Delta Wibawa. (Foto: Imam Hambali)
SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Angka pengangguran di Sidoarjo relatif tinggi. Buktinya, sejak tahun 2021 angka pengangguran di Sidoarjo mencapai 10,87 persen dan hingga sekarang mengalami penurunan menjadi 8,1 persen.
“Tentunya jika problematika ketenagakerjaan ini bisa teratasi dapat menekan angka pengangguran, mewujudkan ekonomi yang sehat dan kemakmuran rakyat,” kata Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, dalam forum dialog multi pihak tantangan ketenagakerjaan kita, keluhan terkait izin usaha, permodalan UMKM hingga adaptasi pasar digital disampaikan pada kesempatan tersebut, Senin (12/06/23).
Kata Abdul Muhaimin Iskandar, ia siap berkolaborasi bersama pimpinan daerah dalam mewujudkan iklim ketenagakerjaan yang sehat bagi pelaku usaha dan industri di Sidoarjo. Muhaimin mengaku sengaja menggelar kegiatan tersebut di Sidoarjo.
“Untuk mendorong dan mengatasi problematika ketenagakerjaan dalam mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran dan ekonomi daerah,” terangnya.
Muhaimin mengatakan, kepemimpinan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor dapat mewujudkan hal tersebut. Muhaimin menegaskan siap membackup penuh melalui perannya di pemerintahan pusat dan lintas sektoral.
“Saya berharap Gus Muhdlor ini menjadi bupati yang sukses, saya akan membackup penuh. Baik keluhan pengusaha dan suasana yang tidak kondusif akan saya atasi dengan Gus Muhdlor,” ungkap Ketua umum PKB itu.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menyampaikan, tingkat pengangguran di Sidoarjo saat ini mengalami penurunan pasca pandemi Covid-19. Sebelumnya tahun 2021 angka pengangguran di Sidoarjo mencapai 10,87 % dan sekarang turun menjadi 8,1 %. Hal itu menjadi perhatian pihaknya, berbagai program tengah digalakkan untuk menekan angka tersebut. Mulai dari program permodalan bantuan stimulus untuk UMKM hingga kartu usaha perempuan mandiri.
“Banyak program kita lakukan untuk menekan angka pengangguran. Namun kita juga perlu bangga bahwa UMKM di Sidoarjo ini menjadi penyumbang eksportir terbanyak dari 8 Provinsi yang bekerjasama dengan Export Center Surabaya,” ungkap Muhdlor.