SURABAYA – Lingkarkatim.com,- Pokja Jurnalis Grahadi menggelar acara santunan anak yatim piatu di Mal BG Junction Surabaya, Senin (10/4/2023).
Santunan anak yatim ini digelar dalam kegiatan yang berbeda. Dimana sekitar 75 anak yatim piatu yang disantuni diajak langsung berbelanja baju lebaran di tenant-tenant yang ada di pusat perbelanjaan tersebut.
Ketua Pokja Jurnalis Grahadi, Fatimatuz Zahroh menjelaskan, puluhan anak yatim yang mendapat santunan tersebut berasal dari tiga yayasan di Kota Pahlawan. Kegiatan ini digelar dalam rangka meningkatkan kepedulian para anggota Pokja Jurnalis Grahadi, terutama di Bulan Ramadhan.
“Ini memang dirancang oleh Pokja untuk meningkatkan kepedulian kepada anak yatim dan untuk meningkatkan keshalehan sosial. Intinya kita ingin berbagi kebahagiaan,” kata perempuan yang akrab disapa Ima tersebut.
Ima berharap, anak yatim yang yang disantuni bisa merasakan kebahagiaan atas kegiatan yang digelar. Santunan yang digelar dikemas dalam kegiatan belanja kebutuhan lebaran lantaran Idul Fitri identik dengan pakaian baru. Apalagi bagi anak-anak yang merasa kurang lengkap jika lebaran tidak mengenakan pakaian baru.
“Maka dari itu, adik adik anak yatim ini tidak hanya disantuni dalam bentuk uang, tapi diajak belanja baju bersama sama. Kami secara langsung mendampingi mereka,” tegasnya.
“Kami berharap adik-adik yatim piatu saat lebaran bisa bersuka cita, dan tidak malah murung lantaran tidak punya baju baru,” ujarnya.
Ima mengatakan, kegiatan berbagi ini akan digelar secara rutin. Artinya, kata dia, tidak perlu menunggu Bulan Ramadhan untuk bisa menggelar kegiatan berbagi dengan sesama.
“Mudah-mudahan ini bisa dilakukan rutin, tidak hanya di Bulan Ramadhan,” kata Ima.
Ima pun berterima kasih kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Sekda Prov. Jatim Adhy Karyono, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan M Ali Kuncoro beserta jajaran Pemprov Jatim atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Sebab, kata dia, biar bagaimana pun kegiatan tersebut terselenggara atas dukungan dari mereka.
Buka bersama ditutup oleh kuliah 7 menit yang diisi oleh Luqman Rozaq wartawan Trans 7.