BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak gelombang II di Kabupaten Bangkalan, gesekan antar masyarakat di desa peserta Pilkades mulai muncul.
Hal itu menjadi suatu hal yang lumrah terjadi karena setiap masyarakat pendukung Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) menginginkan Bacakades yang didukung menang pada saat pemilihan, sehingga terkadang segala cara dilakukan, termasuk cara kekerasan.
Salah satu contoh yang terjadi dalam waktu dekat ini di Kecamatan Modung, salah satu Bacakades desa Manggan, Modung nekat membacok ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) desanya lantaran sakit hati karena dirinya tidak lolos verifikasi berkas pendaftaran.
Menyikapi memanasnya situasi di desa menjelang Pilkades gelombang II itu, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan, Moch Rofik mengimbau agar masyarakat tetap tenang menghadapi pesta demokrasi tingkat desa tersebut.
Menurut Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, kontestasi politik tingkat desa itu hanya sementara dan siapapun yang terpilih, maka harus diakui sebagai pemimpin di desanya.
“Kami imbau masyarakat supaya bisa menahan diri agar tidak memperkeruh keadaan, sehingga Pilkades ini bisa berjalan lancar dan aman,” ujarnya Jumat (24/03/2023).
Anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) IV itu juga mengatakan, berkonflik hanya karena Pilkades itu hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain bahkan desa itu sendiri.
“Masyarakat yang berkonflik itu kan masih satu desa, bahkan bisa jadi masih saudara. Jadi mari hadapi Pilkades ini dengan rukun dan damai agar tidak terjadi lagi peristiwa seperti yang terjadi di Desa Manggan kemarin,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)