SAMPANG, Lingkarjatim.com – Rois (24), warga Kampung Lakcaran, Desa Karang Penang Onjur, Kecamatan Karang Penang, sudah sekitar 11 tahun hidup dalam pasungan. Rois hidup dalam pasungan saat dia masih berumur 13 tahun. disebabkan Rois merupakan Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Berdasarkan pengakuan dari pihak keluarga, Abdul Malik (53) untuk mengobati kondisi jiwa Rois pihak keluatga tidak mampu, sebab, tidak memiliki biaya yang cukup untuk membiaiainya sehingga terpaksa dipasung.
“Itu dilakukan agar tidak menimbulkan keresahan dan kegaduhan bagi tetangga,” katanya, Sabtu (09/12/2017).
Anehnya, selama ini Pihak Dinas kesehatan (Dinkes) Sampang belum pernah melakukan tindakan apapun dalam penyembuhan terhadap Rois. Abdul Malik, menyampaikan, memang ada petugas yang datang, tapi hanya melihat-lihat. Padahal yang dibutuhkan penyembuhan bagi Rois agar bisa terbebas dari pasung. ”Dinkes terkesan tidak menghiraukan,” katanya.
Malik merasa kesulitan mencari jalan untuk penyembuhan Rois dari gangguan jiwa. Memang secara fisik, kata Malik, kondisinya sehat dan tidak ada masalah. Tapi secara kejiwaan, ada yang perlu diobati dan butuh penyembuhan serta penanganan khusus.
“Saya melihat keseriusan dinkes tidak seperti di daerah-daerah lain di Madura yang memperhatikan kondisi seperti Rois,” ungkapnya.
Dia berharap agar dinkes dan Pemkab Sampang membuka diri, melihat, serta merasakan kondisi yang dihadapi masyarakat di bawah, dan dinkes melakukan tindakan untuk penyembuhan Rois. agar dia bebas dari pemasungan selama 11 tahun.
”Yang saya minta, ada kepedulian pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan. Rois butuh ditolong, butuh disembuhkan, apalagi ada anggaran untuk itu. Masak tidak bisa. Rois ini bagian dari masyarakat Sampang loh,” pintanya.
Sekretaris Jaka Jatim Tamsul yang kerap turun ke lapangan melihat kondisi ODGJ mengatakan, dinkes baru membuat program bebas pasung pada 2018. Menurutnya, berdasarkan data di RKA, tahun ini anggaran untuk bebas pasung sekitar Rp 39 juta.
”Dari anggaran yang ada saat ini, saya berpikir tidak akan mampu mengatasi persoalan bebas pasung secara utuh,” ucapnya.
Tamsul menyebutkan, temuan ODGJ di Sampang cukup banyak. Selain di Karang Penang, ODGJ juga ada di Kecamatan Sokobanah dan beberapa kecamatan lain. Bahkan sampai saat ini masih dipasung.
”Kampanye bebas pasung selama ini hanya gencar di atas, di tataran elite. Tapi, realisasi di lapangan nihil. Kenyataan di lapangan tidak segencar yang dilakukan,” ungkap dia.
Sayangnya, Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi dan Kabid Kesmas Agus Mulyadi belum bisa memberikan keterangan terkait ODGJ yang dipasung. Saat dihubungi, keduanya tidak merespons. (Zan/Lim)