SURABAYA – Lingkarjatim.com,- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur akan melakukan rekonstruksi rumah warga terdampak ledakan maut petasan di Kabupaten Blitar. Setidaknya ada 31 rumah dan satu masjid mengalami rusak akibat ledakan tersebut.
“Kita akan sharing antara Provinsi dan Kabupaten Blitar, setelah diterbitkannya SK Tanggap Darurat Bencana Sosial. Payung hukum ini sebagai proses legalitas intervensi bagi korban terdampak. Setelah proses identifikasi selesai maka proses rekonstruksi bisa dimulai,” kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Jumat, 24 Februari 2023.
Dari 31 rumah yang rusak itu, tercata ada dua unit rumah rusak berat, 11 unit rusak sedang, dan 18 rumah rusak ringan. Selain itu terdapat 1 rumah yang rata dengan tanah, merupakan rumah tempat pembuatan petasan.
Akibat ledakan petasan itu, tercatat empat korban jiwa dan 23 korban luka-luka termasuk bayi berusia empat bulan. Semua biaya pengobatan dan rawat inap warga terdampak menjadi tanggungjawab pemerintah.
“Saya menyampaikan kepada Bupati Blitar, pokoknya semua yang dirawat di Rumah Sakit Blitar tolong semua tanggung jawab Pemkab Blitar. Kalau ada yang perlu dirujuk baik ke rumah sakit Saiful Anwar Malang, maupun Soetomo Surabaya maka dalam tanggung jawab Pemprov,” ujarnya.
Atas peristiwa tersebut, Khofifah secara khusus menyampaikan rasa duka cita mendalam. Kendati demikian, dirinya tidak dapat membenarkan adanya kegiatan merakit, memproduksi, dan menjual petasan.
“Kita mungkin masih sering menemukan kasus-kasus seperti ini. Mudah-mudahan ini yang terakhir dan bisa menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh masyarakat, bukan hanya di Blitar dan Jatim tapi se-Indonesia,” katanya. (Amal/Hasin)