Sumenep, Lingkarjatim,- Beberapa waktu terakhir, Bupati Sumenep tengah getol-getolnya mengupayakan Reaktivasi rel kereta api di pulau Madura dengan berkirim surat kepemerintah pusat maupun menyampaikan secara langsung ke beberapa perwakilan pemerintah pusat di berbagai forum.
Upaya tersebut sudah mendapat respon positif dari pemerintah pusat dengan mulai melakukan inventarisasi berbagai aset PT KAI yang ada di pulau Madura.
Saat ini, upaya reaktivasi rek kereta api tersebut juga mendapat dukungan dari berbagai kelompok karena dianggap memungkinkan untuk menjadi solusi kemacetan yang selama ini terjadi.
Salah satu dukungan yang muncul kali ini yaitu dari BEM se-Madura. Mereka meminta pemerintah untuk segera menganggarkan program itu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) 2023.
“BEM Madura mengawal isu kemiskinan, apalagi tiga kabupaten ini menjadi project pengentasan kemiskinan ekstrem. Harapan kita setelah program reaktivasi maka tiga kabupaten itu secepatnya mampu keluar dari kemiskinan,” kata Nur Hayat seperti yang di kutip oleh Detik pada Minggu (19/2/23).
Nur Hayat, memaparkan bahwa selama ini kemacetan merupakan problem yang belum menemukan solusi yang tepat, dengan begitu program reaktivasi rel kereta api itu sangat rasional dan efektif untuk mengurai kemacetan di empat kabupaten di Madura tersebut. Tidak hanya itu, biaya yang dibutuhkan juga lebih rendah dibandingkan harus membangun jalan tol.
“Selama ini problem utama di Madura salah satunya adalah kemacetan di Bangkalan dan Sampang. Jadi perlu alternatif karena itu usulan bupati Sumenep sangat bagus dan didukung semua pihak,” tambahnya.
Nur Hayat berkeyakinan dengan adanya reaktivasi, maka ekonomi di Madura akan semakin baik, karena dengan adanya reaktivasi kereta api dirinya yakin berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata dan lainnya akan terus tumbuh karena ada transportasi yang lebih mudah dan murah.
“Harapannya transportasi bisa efektif dan membantu ekonomi di Madura, termasuk sektor pariwisata dan lain-lain. Karena itu harus direalisasikan secepatnya,” jelasnya.
Nur Hasan menjelaskan, BEM se-Madura akan mengawal usulan dari bupati Sumenep Achmad Fauzi ke pemerintah pusat. Nantinya, hasil kajian yang akan dilakukan segera dikirimkan ke pemerintah pusat untuk dijadikan bahan pertimbangan.
Dia juga mengapresiasi usulan itu, karena akan mempermudah akses bagi mahasiswa di Madura yang akan kuliah ke Surabaya dan sekitarnya. Usulan itu dinilai sangat memperhatikan aspirasi mahasiswa di Madura yang selama ini menginginkan akses transportasi cepat dan murah.
“Itu sudah menjadi keinginan masyarakat Madura dan teman-teman mahasiswa kalau kuliah di luar madura dan di kereta lebih efektif nyaman dan murah,” pungkasnya. (*)