SURABAYA – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menyebut peringatan satu abad NU harus menjadi momentum untuk meningkatkan dan memperbarui kontribusi kepada masyarakat.
Fauzi mengatakan, peringatan satu abad sekaligus menandakan panjangnya perjalanan NU dalam menjadi pondasi dan napas kedaulatan Indonesia.
“Panjangnya perjalanan ini tak boleh mengendurkan semangat kita, para nahdliyin, untuk terus meningkatkan kontribusi kepada masyarakat,” kata Mustasyar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, itu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 28 Januari 2023.
Achmad Fauzi, putra aktivis GP Ansor Slamet Wongsoyudo, itu mengamini pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf. Dalam uraiannya, KH Yahya menilai NU ke depan perlu memperbarui energi dalam menjaga dan memajukan bangsa.
Karenanya, Fauzi menilai semangat dan energi untuk bisa terus berkontribusi harus diperbarui, seperti yang diingatkan KH Yahya. “NU ini sudah 100 tahun. Karena sudah sepuh, maka energinya harus terus diperbarui,” ujarnya.
Menurut Fauzi, ada banyak tantangan yang harus dihadapi NU di antara momentum perayaan seratus tahun, salah satunya perkembangan zaman. Jangan sampai nahdliyin tidak siap dengan perkembangan zaman.
Fauzi juga mendukung pernyataan Ketua Pengarah Satu Abad NU yang juga Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam pandangannya, Erick menilai NU sebagai bagian dari perubahan harus tetap menjadi tumpuan, juga fondasi dan napas NKRI.
“Kita sebagai warga NU, harus mampu beradaptasi dengan perubahan. Menjadi teladan dan selalu ikhlas untuk berkontribusi bagi masyarakat, di mana pun kita berada. Kita harus menjadi wasilat bagi datangnya kebaikan,” katanya.
Seperti diketahui, Fauzi mendapatkan gelar Lora dari Ketua Umum PBNU KH Yahya. Hal tersebut sekaligus menambah gelar yang diterima putra aktivis GP Ansor Slamet Wongsoyudo itu. Sebelumnya, Fauzi juga mendapat sematan dari Ketua PCNU Sumenep KH Pandji Taufik, yaitu gelar Gus.
Gelar Gus disematkan kepada suami Nia Kurnia itu oleh Ketua PCNU Sumenep KH Pandji Taufik. Alasan KH Pandji meghadiahi panggilan Gus karena Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu dinilai dekat dengan para ulama dan kiai. (Amal/Hasin)