SAMPANG, Lingkarjatim.com – Puluhan petani yang mengatasnamakan Aliansi Petani Peduli Sampang audiensi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Madura yang berada di Jl. Wijaya Kusuma, Selasa (20/12/2022).
Tampak hadir pada acara itu, anggota Komisi II DPRD Sampang, Disperta-KP Sampang, Komisi Pengawas Pupuk dan Pastisida (KP3), Distributor, pihak Kios, dan dari Pupuk Indonesia (PI).
Ketua Aliansi Petani Peduli Sampang, Nidomudin mengatakan, kedatangan dirinya bersama petani lainnya ke gedung parlemen tersebut tidak lain hanya untuk menyampaikan aspirasi terkait dengan kelangkaan pupuk bersubsidi di Kota Bahari.
“Kedangan kami ke sini hanya meminta difasilitasi, bertemu dengan semua pihak yang berkecipung dalam alokasi Pupuk bersubsidi, karena saat ini ketersediaan pupuk sangat langka,” tuturnya.
Menurutnya, meski sudah dipertemukan dan disampaikan segala aspirasi dirinya mengaku belum puas, sebab ada beberapa pertanyaan yang belum direspon, dijawab oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta-KP) Sampang.
Pertanyaan tersebut terkait acuan dan sistem yang dipakai untuk pengalokasian pupuk. Kedua, pembagian alokasi pupuk yang dikelola oleh dinas. Karena pengalokasiannya di setiap kecamatan tidak sama.
“Terkait dengan pengurangan alokasi pupuk dari 30 ribu ton menjadi 24 rb ton bukan alasan utama, asalkan sistem dan acuan dalam pembagian alokasinya tertata dengan baik,” imbuhnya.
“Buktinya pada tahun 2019 dengan total alokasi pupuk urea 19 rb ton, kelangkaan pupuk tidak parah seperti yang sekarang,” timpalnya.
Ditempat yang sama, Kepala Disperta-KP Sampang, Suyono tidak menepik adanya kelangkaan pupuk bersubsidi tersebut. Menurutnya, kelangkaan itu karena ada realokasi dari Pronvisi, sehingga membuat ketersediaan pupuk di Sampang berkurang.
“Perencaanaan kita aloaksi pupuk sudah cukup dengan alokasi awal. Cuma ketika ada realokasi, jatah pupuk masing-masing kecamatan kurang. Makanya terjadi kelangkaan,” ngakunya.
Kekurangan itu diakuinya sudah teratasi dengan cara meminta tambahan alokasi pupuk. Dan dalam waktu dua hari kedepan tambahan pupuk tersebut sudah bisa direalisasikan, namun lebih diperioritaskan kepada petani yang tanamannya tidak dipupuk sama sekali.
“Sudah dapat tambahan pupuk urea 360 ton. Itu hanya diberikan untuk petani yang tanamannya kuning akibat tidak dipupuk,” tambahnya. (Jamaluddin/Hasin)