BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Anggota DPRD Bangkalan dari Fraksi PKB, Khotib Marzuki angkat bicara terkait adanya kasus penganiayaan yang menimpa salah satu santri aktif pondok pesantren di Kabupaten Bangkalan beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, kejadian tersebut sangat disayangkan, sehingga dirinya meminta pihak kepolisian untuk segera menangkap semua pelaku tanpa terkecuali.
“Sangat menyesalkan kejadian pengeroyokan oleh massa dalam hal ini mungkin sekorombolan begal atau gangster terhadap salah satu santri aktif di Bangkalan, Saya selaku alumni ponpes Syaichona Moh Cholil, dengan tegas meminta kepada pihak kepolisian untuk menangkap semua pelakunya tanpa terkecuali, karena ini sudah sangat meresahkan terhadap kegiatan santri,” ucapnya, Rabu (07/12/22).
Salah satu wakil ketua DPRD Bangkalan tersebut dengan tegas meminta kepada pihak kepolisian untuk bisa bergerak cepat karena kejadian tersebut sudah dilaporkan oleh korban kepada pihak kepolisian beberapa hari yang lalu.
“Saya meminta kepada Kapolres untuk menangkap pelakunya, karena laporan ini sudah masuk kurang lebih tiga hari yg lalu, Saya berharap ke kapolres untuk membentuk tim untuk segera menangkap para pelaku ini, Agar kemudian tidak ada teror lagi di Bangkalan ” ucapnya berulang kali menegaskan bahwa kepolisian harus bergerak cepat agar tidak terjadi kembali kejadian yang serupa di Kabupaten Bangkalan.
Dirinya tidak menampik bahwa kejadian penganiayaan yang menimpa santri tersebut menurutnya mirip sekali dengan ulah gangster.
“Bagaimana pun ini mirip dengan gangster, makanya jangan sampai kemudian para gangster ini berulah lagi di Bangkalan,” pungkasnya dengan nada menyayangkan bahwa peristiwa tersebut bisa terjadi di kabupaten Bangkalan.
Untuk diketahui, bahwa Satu Minggu yang lalu tepatnya pada hari Kamis tanggal 1 Desember 2022 geger di media sosial Seorang santri diduga menjadi korban penganiayaan oleh orang tak di kenal.
Berdasarkan informasi yang masuk ke redaksi media lingkarjatim.com, penganiayaan tersebut terjadi di Jalan KH. Moh. Kholil, Kelurahan Demangan, Kecamatan Kota Kabupaten Bangkalan.
Bahkan peristiwa tersebut hingga hari ini masih menjadi perbincangan masyarakat baik di media sosial maupun di warung kopi, banyak yang menduga santri tersebut menjadi korban kekejaman gangster.
AKBP Wiwit Ari Wibisono selaku Kapolres Bangkalan membenarkan kejadian tersebut, menurutnya korban kini sudah melaporkan peristiwa tersebut ke polres Bangkalan.
“Ia benar, yang bersangkutan sudah melaporkan ke polres Bangkalan,” Tuturnya, Rabu (7/12/22).
Namun dirinya membantah info yang beredar peristiwa tersebut di kaitkan dengan kekejaman gangster, dirinya menduga ada orang yang dendam kepada korban.
“Bukan gangster itu, kemungkinan ada orang yang dendam sama santri tersebut,” tuturnya.
Ia menegaskan di kabupaten Bangkalan tidak ada gangster yang kejam seperti video yang beredar di kota Surabaya.
“Tidak ada gangster di Bangkalan,” Lanjutnya.
Menurut orang nomor satu di kepolisian resort Bangkalan tersebut, saat ini pelaku masih dalam proses pencarian oleh tim Satreskrim Polres Bangkalan, adapun bukti yang di kumpulkan masih keterangan saksi saja.
“Masih Lidik,” Pungkasnya. (Hasin)