BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Mathur Husairi, anggota DPRD Jawa Timur mempertanyakan perihal permasalahan pupuk subsidi yang selalu terulang dan terjadi di setiap tahun setiap musim tanam tiba.
“Ayolah di buka apa persoalannya kok setiap tahun pupuk ini menjadi persoalan,” ucapnya Selasa (29/11/22) usai menghadiri undangan di ruang Paripurna DPRD Bangkalan.
Mathur berasumsi persoalan pupuk tersebut menurutnya bisa saja terjadi dikarenakan adanya data yang tidak valid.
“saya rasa persoalannya di data, kalau datanya benar saya yakin 2023 tidak akan ada persoalan,” lanjutnya.
Mathur juga meminta Dinas Pertanian untuk membuka data distributor serta kios di masing masing kecamatan, serta berapa ton jatah pupuk di masing masing kios agar masyarakat mengetahui nya.
“Kalau ada dusta diantara kita saya yakin sampai 2023 tidak akan selesai persoalan pupuk ini, ribut lagi nanti,” ucapnya berharap Dispertanhotbun bisa terbuka prihal distribusi pupuk subsidi tersebut.
Apalagi menurut Mathur aplikasi yang digunakan terkadang bermasalah, hal tersebut berdasarkan pengalaman saat pernah mendampingi penyuluh di salah satu kecamatan saat melakukan registrasi kelompok tani yang ada di daerah tersebut.
“Kalau ini memakai online tetap jalan, pak puguh kemudian tidak mengambil kebijakan tidak lapor ke provinsi, saya yakin akan di kepras lagi untuk Bangkalan,” Lanjutnya.
Tidak hanya itu, dirinya mengaku akan membuat forum tersendiri yang lebih teknis untuk mengurai persoalan pupuk yang tak kunjung menemukan solusi tersebut.
“Kalau ada komitmen untuk mengurangi persoalan ini, saya nanti akan buat forum yang lebih teknis lagi agar mengatasi ini fokus pada persoalan,” Pungkasnya. (Muhidin/Hasin)